Menag ajak ASN jadi duta penebar kedamaian

id iain

Menag ajak ASN jadi duta penebar kedamaian

Rektor IAIN Palu Prof Dr H Saggaf S Pettalongi MPd foto bersama pejabat mewakili Gubernur Sulteng Longki Djanggola, Asisten III Setda Pemprov Sulteng dan penerima tanda jasa setya lencana.

Palu,  (Antaranews Sulteng) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengajak seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kementerian Agama dan komponen umat beragama di tanah air menjadi duta penebar kedamaian.

"Marilah kita buktikan bahwa agama sesungguhnya membawa angin kesejukan yang menenteramkan. Dalam damai akan tercipta negeri yang tenteram dan sejahtera," kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dalam sambutannya dibacakan Rektor IAIN Palu, Prof Dr H Saggaf S Pettalongi MPd, pada peringatan Hari Amal Bakti (HAB) ke-72, di IAIN Palu, Rabu.

HAB kali ini mengambil tema "Tebarkan Kedamaian". Tema itu dipilih karena pada hakikatnya agama berfungsi menyemai kebaikan dan menebar kedamaian.

Kedamaian, menurut Lukman Hakim, menjadi pesan universal semua agama kepada umat manusia. Kedamaian akan membawa kebahagiaan. Kedamaian adalah jalan menuju kesejahteraan dan kemajuan. Kedamaian merupakan pintu maslahat bersama.

"Karena itu, hanya dengan hati yang damai, sanubari kita bisa merasakan kasih sayang Tuhan yang hakiki," katanya.

Menag mengatakan pesan kedamaian tersebut makin terasa penting untuk digaungkan agar masyarakat tidak terjerembab dalam kubangan perseteruan dan jebakan permainan atas nama agama.

"Kalaulah belum sanggup mengatasi pertentangan dengan seruan damai, setidaknya marilah mendamaikan diri sendiri dari nafsu angkara murka, syak wasangka, tingkah yang pandir, sifat-sifat batil, ataupun tangan yang jahil," katanya.

Menag Lukman Hakim berpesan kepada seluruh jajaran Kementerian Agama agar memaknai bekerja sebagai ibadah, bekerja melayani masyarakat adalah sebuah kehormatan.

"Mari menjalankan pengabdian dengan sikap amanah dan keikhlasan, dan jangan sekali-kali mempermainkan jabatan. Sebagai hamba Tuhan dan aparatur negara, kita semua menyadari bahwa panggilan terbesar tentu adalah panggilan Tuhan," sebut Menag.

Karena itu, Menang mengajak agar yakinilah bahwa panggilan tugas melayani sesama, melayani masyarakat sesuai dengan fungsi dan tanggung jawab masing-masing hakikatnya adalah pengejawantahan dan manifestasi dari panggilan Tuhan.