Pemkab Poso fokus musnahkan schistosomiasis
Terdapat 260 titik fokus perkembangan cacing schistosoma di Napu dan Bada
Poso (Antaranews Sulteng) - Dinas Kesehatan Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, akan fokus menuntaskan pemberantasan penyakit keong atau schistosomiasis sesuai perintah dan harapan Presiden Joko Widodo.
Kepala Dinas Kesehatan Poso dr Taufan Karwur mengemukakan di Poso, Senin, pemberantasan penyakit schisto telah dimulai dengan peluncuran roadmap eradikasi schistosomiasis di Kemenkes Jakarta pada Rabu (17/1) yang dihadiri Bupati Poso Darmin Sigilipu dan Gubernur Sulteng Longki Djanggola.
Dia mengatakan bahwa pihaknya mulai Selasa (23/1) akan turun lapangan di Kecamatan Lore Utara yang merupakan daerah penyebaran schistosomiasis untuk melakukan sosialisasi dan pengobatan.
"Rencana besok kami akan turun ke Lore Utara untuk melakukan sosialisasi," ujar Taufan.
Sesuai data Dinas Kesehatan Poso, hingga saat ini masih terdapat lokasi fokus atau tempat hidup cacing schistosoma di Poso pada 260 titik yakni di Kecamatan Lore Utara (Napu) sebanyak 234 titik dan Kecamatan Lore Selatan (Bada) 26 titik.
Sebelumnya Bupati Poso Darmin Sigiliput dan Bupati Sigi Irwan Lapatta bersama Kepala Dinas Kesehatan masing-masing telah melakukan studi di Negara China dalam hal pemberantasan penyakit keong ini.
China dipilih untuk lokasi studi karena negara tirai bambu itu pernah terserang penyakit schisto namun berhasil dimusnahkan.
Baca juga: Gubernur Sulteng malu karena eradikasi schistosomiasis belum tuntas
Penyakit schisto atau lebih dikenal dengan penyakit keong ini disebabkan oleh cacing schistosoma yang berbentuk pipih yang hanya terlihat dengan mikroskop yang tinggal di rumah keong yang sudah tidak bertuan.
Penularannya ke tubuh manusia melalui kulit ari lalu berteluar dan berkembangbiak di hati manusia sehingga merusak hati.
Manusia yang terserang penyakit ini akan mengalami pembesaran perut dan berakhir dengan kematian.
Cacing ini hidup atau berkembang biak di daerah air tergenang yang sejuk dan tidak terkena sinar matahari.
Eradikasi schistosomiasis merupakan salah satu perintah Presiden Joko Widodo kepada Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola dalam rapat khusus membahas percepatan pembangunan Sulawesi Tengah beberapa bulan lalu.
Kepala Dinas Kesehatan Poso dr Taufan Karwur mengemukakan di Poso, Senin, pemberantasan penyakit schisto telah dimulai dengan peluncuran roadmap eradikasi schistosomiasis di Kemenkes Jakarta pada Rabu (17/1) yang dihadiri Bupati Poso Darmin Sigilipu dan Gubernur Sulteng Longki Djanggola.
Dia mengatakan bahwa pihaknya mulai Selasa (23/1) akan turun lapangan di Kecamatan Lore Utara yang merupakan daerah penyebaran schistosomiasis untuk melakukan sosialisasi dan pengobatan.
"Rencana besok kami akan turun ke Lore Utara untuk melakukan sosialisasi," ujar Taufan.
Sesuai data Dinas Kesehatan Poso, hingga saat ini masih terdapat lokasi fokus atau tempat hidup cacing schistosoma di Poso pada 260 titik yakni di Kecamatan Lore Utara (Napu) sebanyak 234 titik dan Kecamatan Lore Selatan (Bada) 26 titik.
Sebelumnya Bupati Poso Darmin Sigiliput dan Bupati Sigi Irwan Lapatta bersama Kepala Dinas Kesehatan masing-masing telah melakukan studi di Negara China dalam hal pemberantasan penyakit keong ini.
China dipilih untuk lokasi studi karena negara tirai bambu itu pernah terserang penyakit schisto namun berhasil dimusnahkan.
Baca juga: Gubernur Sulteng malu karena eradikasi schistosomiasis belum tuntas
Penyakit schisto atau lebih dikenal dengan penyakit keong ini disebabkan oleh cacing schistosoma yang berbentuk pipih yang hanya terlihat dengan mikroskop yang tinggal di rumah keong yang sudah tidak bertuan.
Penularannya ke tubuh manusia melalui kulit ari lalu berteluar dan berkembangbiak di hati manusia sehingga merusak hati.
Manusia yang terserang penyakit ini akan mengalami pembesaran perut dan berakhir dengan kematian.
Cacing ini hidup atau berkembang biak di daerah air tergenang yang sejuk dan tidak terkena sinar matahari.
Eradikasi schistosomiasis merupakan salah satu perintah Presiden Joko Widodo kepada Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola dalam rapat khusus membahas percepatan pembangunan Sulawesi Tengah beberapa bulan lalu.