Ibu-ibu di kampung durian dilatih olah buah durian

id Ibu-ibu,PKK,Durian

Ibu-ibu di kampung durian dilatih olah buah durian

Peserta pelatihan pengolahan buah durian memperlihatkan karya mereka yang dipraktikkan saat pelatihan selama tiga hari di kampung durian Desa Kuku, Kecamatan Pamona Utara, Kabupaten Poso. Ibu-ibu ini akan mengembangkan hasil pelatihan tersebut sehingga menjadi pekerjaan yang menguntungkan secara eko

"Pada hakikatnya, pelatihan pengelolaan buah durian ini, selain dapat mengetahui cara mengelola buah durian, juga menciptakan lapangan pekerjaan bagi ibu rumah tangga,"
Poso (Antaranews Sulteng) - Ibu-ibu yang tergabung dalam Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), di kampung durian Desa Kuku, Kecamatan Pamona Utara, Kabupaten Poso dilatih oleh Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (Kumperindag) setempat mengolah buah durian menjadi aneka makanan.

Pelatihan itu berlangsung selama tiga hari itu (21-24 Februari). Mereka dilatih mengolah buah durian dari biji hingga isinya menjadi makanan khas sehingga bisa memberi nilai tambah secara ekonomis.

"Jika selama ini buah durian hanya dijual dan yang kurang baik dibuang percuma, ternyata isi dan bijinya dapat diolah untuk dijual sehingga bisa menghasilkan uang," kata Kepala Dinas Kumperindag Kabupaten Poso, Rama Tandawuya di Poso, Minggu.

Desa Kuku sebagai kampung durian yang ditetapkan oleh pemerintah memiliki potensi besar untuk mengolah buah durian dengan berbagai aneka makanan.

"Pelatihan itu merupakan kelanjutan dari pencanangan Desa Kuku sebagai Kampung Durian, selain itu untuk memperdayakan ibu PKK bahwa buah durian dapat diolah menjadi berbagai macam makanan yang dapat dijual," katanya.

Rama mengatakan pelatihan tersebut secara tidak langsung sudah memberdayakan ibu-ibu rumah tangga sehingga memiliki pekerjaan sampingan yang dapat menghasilkan uang.

Pekerjaan sampingan itu, kata Rama, bukan hanya saat musim durian namun dengan pengetahuan yang telah didapat, bisa mengelola buah durian bukan hanya di desa sendiri, namun juga saat musim durian di desa lain.

Menurut mantan Kepala Inspektorat Poso itu, dengan pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh dalam pelatihan dapat mengubah pekerjaan sampingan menjadi pekerjaan utama.

"Pada hakikatnya, pelatihan pengelolaan buah durian ini, selain dapat mengetahui cara mengelola buah durian, juga menciptakan lapangan pekerjaan bagi ibu rumah tangga," ujarnya.

Pelatihan itu menghadirkan sejumlah narasumber dari Provinsi Sulawesu Tengah antara lain ibu Albertin. Ibu-ibu diberikan teori sekaligus praktik menjadikan berbagai macam olahan seperti kue dengan rasa khas durian, dodol durian, selei Durian dan emping biji durian.

Dinas Kumperindag akan menindaklanjuti keterampilan yang sudah dimiliki ibu-ibu di kampung durian terus dengan cara mengajukan proposal ke Dinas Kumperidag Poso dengan tujuan memajukan pekerjaan berdagang kue hasil olahan buah durian.***