Palu,(Antaranews Sulteng) - Ribuan umat Kristiani di Kota Palu, Sulawesi Tengah memperingati peristiwa kematian Yesus Kristus yang jatuh pada setiap hari Jumat itu.
Pelaksanaan ibadah Jumat Agung di sejumlah gereja di Ibu Kota Provinsi Sulteng itu, juga dijaga aparat dari kepolisian sempat untuk memberikan kenyamanan bagi warga yang beribadah.
Seperti yang terlihat di Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) Immanuel Jalan Masjid Raya, Gereja Bethel Indonesia Jalan Wood Ward, Gereja Bala Keselamatan Jalan Patimura, Gereja Kristen Indonesia (GKI) dan Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA) Kalvari Jalan Tanjung Manimbaya Palu Selatan.
Sejak pagi sebelum pelaksanaan ibadah, para petugas sudah berjaga-jaga di gereja, sementara para warga Kristen terus berdatangan untuk mengikuti kebaktian memperingati kematian Isa Almasih.
Pelaksanaan ibadah berlangsung aman dan lancar. Jemaat yang memadati gereja-gejera di Kota Palu tampak mengikuti ibadah dengan penuh keyakinan teguh bahwa kematian Isa Alamasih membawa perubahan, pembaharuan dan keselamatan bagi manusia.
Pendeta Daniel Wibowo dalam khotbah di GJSA Kalvari mengangkat natz Alkitab yang terdapat dalam Matius 27:50-54 yang intinya menceritakan peristiwa kematian Yesus Kristus.
Ia mengatakan kematian Yesus tidak biasa dan caranyapun tidak biasa dan dampaknya sangat luas biasa.
Kematian Yesus, kata dia, tidaklah sama dengan manusia. Karena Dialah sendiri yang merancang kedatangan dan kematianNya. Dia juga sendiri yang melakukannya untuk menggenapi kehendak Allah.
Tetapi, kematian Yesus memberikan pengharapan dan membawa keselamatan bagi kehidupan manusia.
Karena itu, Pendeta Daniel yang juga adalah Kepala Penyelenggara Bimas Kristen Kota Palu, mengajak umat Kristiani untuk hidup benar dan berkualitas dengan meneladani karakter Yesus Kristus yang penuh kasih dan pengorbanan.
Kematian Yesus Kristus menunjukkan bahwa Dia adalah Tuhan, membuka tabir agar manusia bisa langsung berjumlah dengan Allah dan Dia adalah Raja yang tidak pernah terkalahkan.
Pengorbanan Yesus Kristus di atas kayu salib membuktikan bahwa Allah mengasihi manusia sehingga Dia rela memberikan nyawanya bagi keselamatan manusia dan melepaskan kita dari segala kutuk dosa dan lainnya.
Dalam pelaksanaan ibadah juga dilakukan prosesi perjamuan suci/kudus dengan minum anggur dan makan roti sebagai lambangan dari darah dan tubuh Kristus.
Perjamuan kudus dipimpin langsung oleh Pendeta Ny Netty Marcela STh selaku gembala sidang GSJA Kalvari Palu.
Berita Terkait
Reses Wakil Ketua II DPRD Palu warga minta bantuan pembangunan rumah ibadah
Selasa, 29 Oktober 2024 19:23 Wib
Bawaslu Bantul sebut lingkungan tempat ibadah dilarang dipasang APK
Jumat, 27 September 2024 12:54 Wib
Satlantas Polresta Palu bagikan sebanyak 850 paket sembako kepada warga
Rabu, 11 September 2024 15:14 Wib
MUI tunggu penjelasan utuh Kemenag soal pendirian rumah ibadah
Kamis, 8 Agustus 2024 11:22 Wib
Polda Sulteng berikan bantuan sarana ibadah dua masjid di Sigi
Rabu, 31 Juli 2024 20:25 Wib
Keterlambatan pemulangan jamaah haji Kota Palu
Selasa, 9 Juli 2024 20:34 Wib
Kemenag puji jamaah haji RI yang taat aturan dan tertib
Senin, 8 Juli 2024 9:25 Wib
Perdokhi: Jamaah butuh waktu adaptasi lingkungan usai ibadah haji
Rabu, 3 Juli 2024 13:29 Wib