Oggy Hianata: saya ingin kondisi Indonesia lebih baik

id Oggy Hianata

Oggy Hianata: saya ingin kondisi Indonesia lebih baik

DOKUMEN, Oggy Hianata (tengah), dan peserta program bootcamp yang di lakukan selama tiga hari (Fb/Ist)

Saya ingin menjadikan kondisi Indonesia lebih baik, demikian juga keadaan dunia menjadi lebih damai
Jakarta, (Antaranews Sulteng) - Oggy Hianata merupakan tokoh pencetus gerakan perubahan hidup  untuk menginspirasi masyarakat agar mampu membangun kehidupan melalui program bootcamp selama tiga hari untuk setiap angkatan, saat ini dirinya bersama tim telah membantu ribuan orang dari lima benua.

"Saya ingin menjadikan kondisi Indonesia lebih baik, demikian juga keadaan dunia menjadi lebih damai. Secara tdak langsung, saya ingin berpartisipasi memajukan Indonesia," kata Onggy saat ditemui di Jakarta, Rabu,  terkait gerakan yang didirikannya. 

Berawal dari Edunet Global tahun 2003 melalui pelatihan yang dikenal sebagai "Value Your Life, A Life Changing Bootcamp", Onggy Hianata  mulai mengabdikan dirinya di bidang pendidikan mental, karakter, mindset,  leadership dan spiritual. 

Onggy juga mendirikan komunitas Freedom Faithnet Global (FFG) tahun 2003. Komunitas ini berporos di Indonesia dan saat ini sudah beranggotakan lebih dari 70 negara di 5 benua.  Komunitas yang menitik beratkan pendidikan mental dan gerakan sosial ini, memecahkan 5 rekor dunia (Guinness World Record).

Menurut Onggy, setiap orang pada dasarnya menginginkan hidupnya berada dalam kondisi yang damai, baik berdamai dengan diri, keluarga, dan  juga lingkungan sekitar. 

"Saya terpanggil melakukan hal ini, karena  melihat setiap hari baik di Indonesia dan juga dunia, banyak yang tidak sesuai seperti seharusnya," kata dia. 

Oggy berharap melalui program yang dijalankannya dapat  mengajak masyarakat yang berasal dari berbagai latar belakang suku, bangsa, agama, tingkat pendidikan, dan tingkat ekonomi yang berbeda satu dengan yang lain dapat melakukan perubahan pada hidupnya.

Kegiatan Bootcamp yang kami jalankan biasanya untuk satu angkatan diikuti oleh 300 sampai 500 orang," ujarnya.

Oggy mengatakan, selama mengikuti bootcamp, semua masalah yang memberatkan dalam hidup, akan dibuang dalam kotak sampah (trash bin), dengan harapan tidak akan muncul lagi di kemudian hari.

Idealnya, kata dia, apabila kondisi yang berlaku seperti yang sudah kami terapkan selama ini, maka seharusnya tidak ada lagi orang yang masih miskin secara ekonomi, maupun pada aspek yang lain.

Onggy menjelaskan pada awalnya, banyak peserta dari 70 negara di lima benua tersebut tidak tahu tentang Indonesia. 

"Mereka hanya mengetahui  isu sara (suku, ras, agama) yang diceritakan media asing membentuk persepsi Indonesia rusuh, dapat dihilangkan, begitu mereka datang dan merasakan keindahan serta keramahtamahan  Indonesia," kata Onggy. 

Melalui program ini, jelas dia, setelah mereka kembali ke negaranya dengan kenangan indah tentang Indonesia maka mereka pun bersemangat mengatakan: ¿Indonesia is my second home.

Hal ini tentunya akan menuntun mereka kembali ke Indonesia bersama keluarga dan sahabatnya. Betapa efektifnya hal tersebut dapat mendongkrak devisa negara dan pendapatan masyarakat melalui MICE/pariwisata, ungkap dia.

Onggy seringkali dijuluki inspirator dunia.  Karena pengalaman dan perjuangan hidupnya yang menginspirasi dan penuh dengan nilai-nilai ini, menarik perhatian salah satu sutradara terbaik Indonesia. 

Onggy merangkaikan perjalanan dan perjuangan hidupnya sebagai sutradara dalam satu film layar lebar berjudul "Terbang Menembus Langit".