Film "Terima Kasih Cinta" angkat perjuangan melawan Lupus

id flm

Film "Terima Kasih Cinta" angkat perjuangan melawan Lupus

Film Terima Kasih Cinta (ist)

Jakarta, (Antaranews Sulteng) - Setelah sempat tertunda akhirnya film "Terima Kasih Cinta" yang disutradarai oleh Tema Patrosza siap meramaikan bioskop Indonesia di awal tahun 2019.

Film drama keluarga ini diangkat dari kisah nyata?adaptasi dari novel berjudul "728 Hari" karya Djono W Oesman yang bercerita mengenai perjuangan seorang gadis remaja dalam melawan penyakit lupus.

Film ini bercerita mengenai Eva (Putri Marino), seorang gadis SMA yang berkenalan dengan Ryan (Achmad Meghantara) krenak sama-sama masuk dalam kelikelo anak-anak yang memiliki penyakit ketika sedang berlangsung MOS di sekolahnya.

Ryan?mengira?Eva?hanya?pura-pura sakit seperti dirinya dan beberapa anak lain, agar saat MOS, mereka tidak diberikan tugas berat. Hingga sebuah kejadian akhirnya membuat Ryan membawa Eva ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Kedua orang tua Eva, Sugiarti (Cut Mini) dan Badarudin (Gary Iskak) panik mendengar kabar anaknya yang dirawat. Terlebih selama ini mereka menganggap penyakit pingsan yang dialami Eva adalah penyakit biasa. Keduanya terkejut ketika dokter memvonis Eva mengidap penyakit lupus.?

Film produksi Bintang Pictures ini menyajikan kisah mengharukan mengenai semangat Eva dalam melawan penyakit lupus dan menjalani hidupnya.?

Banyak pesan moral yang disampaikan dalam film ini, terutama mengenai kasih sayang, keluarga, dan juga pertemanan. Lebih dari itu, film ini juga memberikan pemahaman mengenai penyakit lupus yang mungkin masih asing di telinga sebagian masyarakat.

"Alhamdulillah dengan basic saya bukan di dunia film, tapi saya mencoba masuk ke film dengan mengangkat dunia edukasi mengenai keluarga, dan empati ke penderita lupus," ujar Wiwiek Hargono selaku Eksekutif Produser film "Terima kasih Cinta" dalam jumpa usai pemutaran perdana di Jakarta, Rabu (9/1).

Proses pembuatan film "Terima kasih Cinta" ini juga mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kota Bekasi. Seluruh adegan dalam film diambil di kota Bekasi sesuai dengan latar tempat cerita yang ada dalam novelnya.