Palu (ANTARA) - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Sulawesi Tengah, menyetujui usulan Bank Pembangunan Asia (Asia Development Bank/ADB) terkait konsep rancangan pembangunan gedung perkulihaan dan administrasi yang tahan gempa, tsunami serta responsif gender.
"Kami ikuti saran dari ADB, dan konsep-konsep yang tetuang dalam rancangan pembangunan yang selanjutnya masuk dalam detail engenering desain /DED," ucap Rektor IAIN Palu Prof Dr KH Sagaf S Pettalongi MPd, di Palu, Senin.
IAIN Palu menjadi salah satu komponen terdampak gempa dan tsunami cukup parah pada 28 September 2018 di Sulawesi Tengah khususnya empat daerah terdampak gempa, tsunami dan likuifaksi meliputi Kota Palu, Donggala, Sigi dan Parigi Moutong. Pemerintah Indonesia menggandeng ADB untuk membantu dari sisi pendanaan, untuk pembangunan kembali infastruktur dan sarana prasarana di empat daerah tersebut, termasuk IAIN Palu.
Karena itu, IAIN Palu yang berstatus pengguna bangunan gedung dan sarana prasarana yang dibiayai lewat ADB, dipandang perlu oleh ADB untuk dimintai saran dan pendapat terkait konsep dan rancangan pembangunan.Karena itu, Manager Konsultan Proyek sekaligus Asistensi Darurat Untuk Rehabilitasi dan Rekonstruksi ADB, Pieter Smidt dan Tim ADB Indonesia untuk Wilayah Sulteng mengunjungi IAIN Palu, Senin (26/8).
Salah satu anggota Tim ADB Indonesia untuk Wilayah Sulteng, Tia mengemukakan bahwa kunjungan ke IAIN Palu untuk memastikan bawa apakah kondisi IAIN Palu saat ini sejalan dengan kebutuhan civitas atau tidak, serta hal-hal yang kurang untuk segera dilengkapi.
"ADB berharap agar IAIN Palu memiliki konsep, lalu dielaborasikan dengan konsep atau perencanaan dari pemerintah dan ADB," ujar Tia. Konsep pembangunan sarana dan infastruktur meliputi beberapa item antara lain, ruang perkuliahaan, laboratorium, sistem pengolahan dan buangan limbah, sistem instalasi, ruang atmosfir, teater room dan seterusnya, bangunan gedung dan sarana lainnya yang responsif gender, meliputi pemenuhan hak terhadap perempuan dan disabilitas atau berkebutuhan khusus.
"Kita perlu mengelaborasikan atau kita etraksikan perencanaan dan konsep pembangunan untuk pemulihan tanpa menghilangkan nilai-nilai kawasa dan nilai-nilai IAIN Palu," ujar Tia.
Terkait hal Prof Sagaf Pettalongi bersyukur atas adanya ADB dengan konsep pembangunan dan rancangan untuk percepatan pemulihan IAIN Palu yang memperhatikan aspek-aspek lainnya seperti gender.