BPPT tawarkan inovasi BioPeat untuk mencegah karhutla di lahan gambut

id Penanganan kebakaran hutan,Biopeat,Hammam riza,kebakaran hutan,kebakaran hutan dan lahan,asap karhutla,karhutla

BPPT tawarkan inovasi BioPeat untuk mencegah karhutla di lahan gambut

Kepala Badan Pengkajian dan Penarapan Teknologi, Hammam Riza, saat memberi keterangan kepada wartawan di Paviliun Kartika RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Selasa (10/9/2019). ANTARA/Andi Firdaus

BPPT ingin petani untuk berhenti membakar lahan. Dengan adanya inovasi BioPeat kami harap mampu menggantikan budaya membakar lahan
Jakarta (ANTARA) - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menawarkan inovasi BioPeat untuk menyuburkan lahan gambut sehingga dapat dimanfaatkan untuk pertanian dan perkebunan, tanpa perlu pembakaran lahan sehingga dapat mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

"BPPT ingin petani untuk berhenti membakar lahan. Dengan adanya inovasi BioPeat kami harap mampu menggantikan budaya membakar lahan," ujar Kepala BPPT Hammam Riza dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA, Jakarta, Selasa.

BPPT masih melaksanakan operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk menciptakan hujan buatan dalam penanganan karhutla di sejumlah provinsi di Indonesia, seperti Riau dan Kalimantan Barat.



BioPeat merupakan pupuk hayati yang dapat dimanfaatkan pada lahan gambut, tanpa dibakar, untuk pertanian dan perkebunan.

Lahan gambut tropis mengandung asam organik yang tinggi dan memiliki unsur pH rendah. Dengan aplikasi pupuk hayati BioPeat itu, maka unsur pH dapat ditingkatkan.

"Inovasi Biopeat dapat meningkatkan pH lahan gambut sehingga dapat ditanami tanpa membakar lahan," tutur Hammam.

Aplikasi pupuk hayati BioPeat pada tanah gambut mampu meningkatkan pH tanah dari semula rata-rata pH 3,9 menjadi sekitar pH 5. Dengan meningkatnya pH tanah gambut, maka peluang mikroba penyubur tanah lainnya yang dapat bertahan hidup di lingkungan tanah gambut juga ikut meningkat sehingga tanah gambut menjadi lebih subur.

Dengan penggunaan produk BioPeat BPPT yang dikembangkan bersama PT Riau Sakti United Plantations (RSUP), selain dapat memperbaiki kualitas hasil panen, juga mampu meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan hama.

"Sudah diujicoba dan terbukti dapat meningkatkan produktivitas tanaman jagung, buah nanas, dan meningkatkan kadar kemanisan buah naga," ujar Hammam.

Baca juga: Presiden Jokowi ingatkan perangkat negara tetap solid tangani Karhutla
Baca juga: Presiden Jokowi minta perangkat daerah aktif berantas titik api
Baca juga: Masyarakat terdampak asap banyak minum dan makanan antioksidan