Palu (ANTARA) - Pengelola obyek wisata Danau Tambing tetap membuka kegiatan pendakian di kawasan Pegunungan Lorekatimbu di Desa Sedoa, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Posotetapi namun belum diperbolehkan untuk bermalam, karena faktor keamanan dan keselamatan jiwa para pendaki.
"Pendakian tetap dibolehkan,tetapi mereka tetap harus turun kembali hari itu juga," kata Koordinator pengelola obyek wisata Danau Tambing Asdin kepada Antara di Palu, Selasa.
Ia mengatakan, setiap orang yang mendaki diharuskan melapor terlebih dahulu kepada petugas untuk diambil data dan dicek perlengkapan pendakian guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan karena suhu udara sangatlah dingin.
Jadi, para pendaki harus membawa berbagai perlengkapan dan petugas juga akan memberikan arahan menyangkut keamanan dan kenyamanan serta keselamatan jiwa.
Kawasan Pegunungan Lorekatimbu berada sekitar 2.000 meter dari permukaan laut (Mpdl) dan masuk dalam daerah operasi Tinombala TNI/Polri sehingga perlu koordinasi dengan petugas Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) jika ada yang melakukan pendakian.
Sebelumnya, banyak komunitas pecinta alam yang mendaki Gunung Lorekantimbu, tetapi selama kurun beberapa tahun terakhir ini sejak adanya operasi Tinombala dalam rangka pengejaran terhadap anggota jaringan teroris oleh aparat TNI/Polri, banyak pendaki yang enggan mendaki gunung karena masih khawatir akan keselamatan jiwa mereka.
Padahal sebelumnya, para pendaki bisa bermalam beberapa hari di puncak Gunung Lorekatimbu. "Sekarang ini masih ada yang mendaki, tetapi hari itu juga mereka harus turun gunung," kata Asdin.
Para pendaki untuk mencapai gunung itu perlu waktu sekitar 2-3 jam berjalan kaki menyusuri hutan tropis yang khas dengan pepohonan tinggi dan hutan lumut, dan semak Nepenthes sp yang merupakan endemik di kawasan TNLL.
Pendakian Gunung Lorekatimbu merupakan salah satu dari beberapa kegiatan di kawasan objek wisata Danau Tambing.
Kegiatan menarik lain yang bisa dilakukan di sekitar objek wisata itu, antara lain pengamatan burung, memancing ikan danau, berkemah, mengamati berbagai pohon dan tumbuhan endemik seperti kayu leda, nantu, kantong semar, dan berbagai jenis tanaman anggrek yang sangat menarik bagi para wisatawan nusantara maupun mancanegara.
Danau Tambing memiliki luas mencapai 6 hektare dikelilingi hutan yang hijau menjadi habitat berbagai jenis burung, termasuk sekitar 30 persen merupakan endemik hanya ada di lokasi itu.
Selain Danau Tambing ada juga beberapa objek wisata yang tidak kalah menarik dan banyak dikunjungi wisatawan termasuk dari mancanegara, seperti penangkaran maleo di Desa Saluki Kecamatan Gumbasa Kabupaten Sigi.
Objek wisata menarik lainnya adalah air panas di Desa Kadidia Kecamatan Nokilalaki Kabupaten Sigi maupun benda-benda peninggalan purbakala (patung) mengalit Lembah Besoa dan Bada di Kabupaten Poso.
"Semua objek wisata itu dalam beberapa tahun terakhir banyak dikunjungi wisatawan nusantara maupun mancanegara," ujar Asdin.
Berita Terkait
Kementerian PU lakukan tanggap darurat bencana erupsi Gunung Lewotobi
Jumat, 15 November 2024 8:03 Wib
Penerbangan di Bandara Lombok kembali normal
Kamis, 14 November 2024 8:40 Wib
BMKG: Tidak ada debu vulkanik Lewotobi di Bali Kamis pagi
Kamis, 14 November 2024 8:36 Wib
BNPB pastikan kebutuhan 11.553 pengungsi Lewotobi tercukupi
Selasa, 12 November 2024 16:07 Wib
Pelni evakuasi wisatawan ke Lembar usai Bandara Labuan Bajo ditutup
Senin, 11 November 2024 10:31 Wib
BNPB tangani 2.000 pengungsi erupsi Lewotobi di Kabupaten SIkka
Jumat, 8 November 2024 8:46 Wib
BNPB imbau masyarakat korban erupsi mau pindah
Rabu, 6 November 2024 10:00 Wib
Gus Mensos pastikan korban letusan Gunung Lewotobi dapat bantuan layak
Selasa, 5 November 2024 13:25 Wib