PGLII Sulteng dan rekanan bantu korban banjir bandang Sigi

id Bantuan, bencana, sigi

PGLII Sulteng dan rekanan bantu korban banjir bandang Sigi

Yewin Chandra, ketua PGLII Sulteng, bersama tim dan satu truck bantuan untuk korban bencana banjir bandang yang melanda Dusun Pangana, Desa Bolapapu, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, (ANTARA/HO-kiriman YC).

Ada beras, mie instan, minyak goreng, dan bahan kebutuhan lain, ada satu truck full bantuan kita bawa, juga peralatan mandi dan tadi pagi sudah ada tim medis dengan tim heli yang datang. Ini saya sementara OTW ke Sigi
Palu (ANTARA) - Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injili Indonesia (PGLII) Sulawesi Tengah, bersama dengan rekanan turun membantu masyarakat korban banjir bandang yang melanda Kulawi, Kabupaten Sigi, Kamis malam.

"PGLII bekerja sama dengan Lembaga Palu Bersatu Bangkit, Mandago, Gesa Bentara, GKKA Palu, Wilven, GBI Gilgad, Aksi Kasih Pasigala, dan berbagai NGO lainnya melayani untuk mengurangi beban saudara-saudari yang terkena musibah banjir bandang Kulawi," kata Ketua PGLII Sulteng, Yewin Chandra, di Palu, Jumat sore.

Dia mengatakan bantuan yang diberikan tikar, baju layak pakai, dan kebutuhan sembako.

"Ada beras, mie instan, minyak goreng, dan bahan kebutuhan lain, ada satu truck full bantuan kita bawa, juga peralatan mandi dan tadi pagi sudah ada tim medis dengan tim heli yang datang. Ini saya sementara OTW ke Sigi," katanya melalui telepon.

Baca juga: Polda Sulteng turunkan ratusan personel bantu korban bencana banjir bandang Sigi
Baca juga: Bupati Sigi minta korban banjir tabah menerima cobaan berat ini


Yewin berharap bantuan itu dapat meringankan beban masyarakat korban bencana banjir bandang yang melanda Dusun Pangana, Desa Bolapapu, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi.

Banjir bandang tersebut mengakibatkan hampir seluruh rumah di wilayah itu terendam banjir disertai lumpur.

Banjir yang membawa serta material berupa lumpur dan bebatuan itu merusak apa saja yang dilalui. 

Bangunan dan kendaraan roda empat bahkan terangkat karena terdorong batu dan lumpur.

Akses ke lokasi banjir sulit dijangkau karena salah satu jembatan di desa itu putus akibat terjangan banjir.

 Dua warga meninggal dunia saat banjir melanda desa mereka.

Kedua korban tersebut, satu di antaranya masih anak-anak adalah warga Desa Bolapapu, Kecamatan Kulawi, yang daerahnya sedang dilanda musim hujan dalam beberapa hari ini.***