Makassar (ANTARA) - Sekolah Islam Athirah (SIA) di Kota Makassar patut berbangga atas kehadiran Yusril Nurhidayat (20), seorang alumni SIA yang mewakili delegasi Indonesia pada Konferensi Asia-Eropa ke-14 di Madrid, Spanyol 11-16 Desember 2019 lalu.
Berdasarkan keterangan resminya di Makassar, Kamis, Yusril hadir sebagai salah satu peserta pada kegiatan bertajuk “The 14th Asia-Europe Foreign Ministers Meeting (ASEFMM) yang bukan hanya diperuntukkan bagi para menteri tetapi juga untuk diplomat-diplomat muda yang mewakili negaranya melalui ASEFMM Youth Summit, salah satunya Yusril Nurhidayat.
ASEFMM ke 14 ini dihadiri 53 menteri luar negeri dari benua Asia dan Eropa dan 120 diplomat muda dari 7.260 pendaftar di seluruh dunia yang diseleksi secara global.
Menurut Yusril, seperti yang dilakukan para menteri luar negeri, diplomat muda hadir untuk membahas berbagai solusi yang memungkinkan dalam menghadapi masalah-masalah global khususnya yang berdampak pada negara-negara di Asia dan Eropa.
Pria yang menjalani jenjang pendidikan sejak Taman Kanak-Kanak hingga Sekolah Menengah Atas di Athirah Makassar itu mengemukakan bahwa ia hadir menyuarakan Indonesia dalam konferensi rapat tahunan tersebut.
"Pada ASEFMM Youth Summit bagi para diplomat muda, kita melaksanakan konferensi yang sama persis dilakukan para menteri luar negeri. Delegasi dari setiap negara hadir menyuarakan posisi negaranya masing-masing," katanya.
Dalam konferensi itu dilahirkan berbagai MoU, kesepakatan bilateral dan multilateral antarnegara baik di bidang ekonomi, politik, sosial, dan budaya.
"Hasil rapat kami diplomat muda terfokus pada climate change, penanganan aksi-aksi kelompok radikal dan teroris, platform anak muda untuk menyalurkan suara dan kontribusi, serta hubungan sosial budaya Asia-Eropa,” ungkap Yusril.
Selama konferensi itu pula, Yusril ditunjuk sebagai Head of Preventing Violent Extremism Council (Kepala Badan Pencegahan Aksi-aksi Kekerasan dari Kelompok Radikal dan Terorisme).
Yusril menyatakan tidak menyangka bahwa dirinya akan terpilih menjadi delegasi Indonesia. Betapa tidak, diplomat muda yang biasanya terpilih adalah lulusan S3 ataupun S2, padahal Yusril terpilih di tengah statusnya masih duduk di bangku kuliah S1 semester III.
Karena itu, ia sempat berkirim surel kepada penyelenggara kegiatan menanyakan kembali kebenaran pengumuman hasil seleksi pemilihan diplomat muda pada even bergengsi tersebut.
“Kemarin pas terpilih saya sangat tidak menyangka, saya kirim email ke pelaksana menanyakan apa mereka tidak salah kirim pengumuman ke saya, tapi yah alhamdulillah, mungkin ini sudah jalan dari Allah,” terang pria kelahiran Ujung Pandang, 14 April 1999 ini.
Kepala Departemen Hubungan Masyarakat Sekolah Islam Athirah, Muthmainnah turut mengapresiasi prestasi Yusril. Ia berharap Yusril dapat menjadi contoh bagi adik-adiknya yang saat ini masih menempuh pendidikan di Athirah.
“Selamat kepada Nak Yusril, kita tentu sangat bangga, alumni kita mengharumkan nama Athirah di kancah internasional. Semoga adik-adiknya yang masih di Athirah bisa mengikuti jejaknya,” kata Iin sapaan Muthmainnah.
Saat ini, Yusril tercatat sebagai mahasiswa strata 1 semester III di New York University Abu Dhabi, Uni Emirat Arab dengan tiga program studi sekaligus yakni Kebijakan Publik, Antropolgi, dan Teater.
Ia termasuk mahasiswa aktif berorganisasi, menjabat bendahara BEM NYUAD Student Government dan Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Uni Emirat Arab periode 2019-2020.