Kemenag bagikan ribuan mushaf Al Quran dan buku Islam gratis pada MTQN
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) RI membagikan ribuan mushaf Al Quran dan buku keislaman secara gratis dalam Pameran Expo Musabaqah Tilawatil Qur’an Nasional (MTQN) ke-30 di Samarinda, Kalimantan Timur.
Kepala UPQ Jamaluddin M Marki melalui keterangan di Jakarta, Jumat, menjelaskan pihaknya juga tidak hanya membagikan mushaf Al Quran, melainkan juga memamerkan berbagai produk, seperti mushaf Al Quran, Al Quran terjemahan, Al Quran braille, dan Al Quran isyarat.
"Sesuai arahan Menteri Agama, UPQ yang sedang memproduksi Mushaf Al Quran Braille dan Mushaf Al Quran Isyarat Metode Kitabah ini sebagai upaya Kemenag untuk memenuhi dan mewujudkan akses salah satu kebutuhan literasi keagamaan bagi hak penyandang disabilitas," katanya.
Ia menyebut kemudahan akses tersebut pengejawantahan Kemenag dalam menjalankan amanat Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.
Kepala Subdirektorat Kepustakaan Islam Kemenag RI Nur Rahmawati menekankan pentingnya literasi keislaman dalam memperkuat pemahaman agama masyarakat.
Buku-buku keislaman yang diterbitkan Kemenag, kata dia, dapat membantu memperluas wawasan masyarakat antara lain mengenai ajaran Islam, sejarah, dan moderasi beragama.
"Buku-buku keislaman yang kami bagikan ini bisa menjadi sumber pengetahuan yang bermanfaat, membantu masyarakat memahami Islam secara lebih mendalam dan menciptakan generasi yang bijaksana dalam beragama," ujarnya.
Sekretaris Panitia Pelaksana MTQN ke-30 Rijal Ahmad Rangkuty menekankan bahwa mushaf Al Quran dan buku-buku keislaman memiliki peran penting dalam memperkuat pemahaman umat Islam terhadap ajaran agama.
Ia menilai Al Quran adalah sumber utama petunjuk hidup yang harus selalu diakses oleh setiap umat, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan fisik.
"Kami berharap dengan adanya pembagian mushaf Al Quran dan buku-buku keislaman ini, masyarakat semakin terdorong untuk mendalami dan mengamalkan ajaran Islam secara lebih baik," ucap Rijal yang juga Kepala Subdirektorat Lembaga Tilawah dan Musabaqah Al-Qur'an dan Al-Hadits ini.
Pameran MTQN ke-30 ini turut memamerkan halal food, seni antarbangsa, dan kaligrafi internasional, di mana terdapat sebanyak 200 gerai pameran, 70 tempat kuliner halal, serta 30 tempat produk unggulan dari berbagai provinsi di Indonesia.
Kepala UPQ Jamaluddin M Marki melalui keterangan di Jakarta, Jumat, menjelaskan pihaknya juga tidak hanya membagikan mushaf Al Quran, melainkan juga memamerkan berbagai produk, seperti mushaf Al Quran, Al Quran terjemahan, Al Quran braille, dan Al Quran isyarat.
"Sesuai arahan Menteri Agama, UPQ yang sedang memproduksi Mushaf Al Quran Braille dan Mushaf Al Quran Isyarat Metode Kitabah ini sebagai upaya Kemenag untuk memenuhi dan mewujudkan akses salah satu kebutuhan literasi keagamaan bagi hak penyandang disabilitas," katanya.
Ia menyebut kemudahan akses tersebut pengejawantahan Kemenag dalam menjalankan amanat Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.
Kepala Subdirektorat Kepustakaan Islam Kemenag RI Nur Rahmawati menekankan pentingnya literasi keislaman dalam memperkuat pemahaman agama masyarakat.
Buku-buku keislaman yang diterbitkan Kemenag, kata dia, dapat membantu memperluas wawasan masyarakat antara lain mengenai ajaran Islam, sejarah, dan moderasi beragama.
"Buku-buku keislaman yang kami bagikan ini bisa menjadi sumber pengetahuan yang bermanfaat, membantu masyarakat memahami Islam secara lebih mendalam dan menciptakan generasi yang bijaksana dalam beragama," ujarnya.
Sekretaris Panitia Pelaksana MTQN ke-30 Rijal Ahmad Rangkuty menekankan bahwa mushaf Al Quran dan buku-buku keislaman memiliki peran penting dalam memperkuat pemahaman umat Islam terhadap ajaran agama.
Ia menilai Al Quran adalah sumber utama petunjuk hidup yang harus selalu diakses oleh setiap umat, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan fisik.
"Kami berharap dengan adanya pembagian mushaf Al Quran dan buku-buku keislaman ini, masyarakat semakin terdorong untuk mendalami dan mengamalkan ajaran Islam secara lebih baik," ucap Rijal yang juga Kepala Subdirektorat Lembaga Tilawah dan Musabaqah Al-Qur'an dan Al-Hadits ini.
Pameran MTQN ke-30 ini turut memamerkan halal food, seni antarbangsa, dan kaligrafi internasional, di mana terdapat sebanyak 200 gerai pameran, 70 tempat kuliner halal, serta 30 tempat produk unggulan dari berbagai provinsi di Indonesia.