Gereja-gereja di Kota Palu dukung upaya melawan pandemi COVID-19
...bukan hanya pemerintah namun seluruh elemen masyarakat harus bersatu padu melawan dampak virus ini," tegas Yewin.
Palu (ANTARA) - Gereja-gereja di Kota Palu, Sulawesi Tengah, mendukung upaya pemerintah dalam memberantas penyebaran virus corona atau COVID-19 di wilayah setempat dengan berbagai cara.
"Kemaren, bentuk dukungan kami adalah memberikan vitamin dan makanan yang menunjang peningkatan stamina pihak-pihak yang terjun di garda depan seperti tim medis dan TNI-Polri," kata Yewin Candra, salah satu perwakilan gereja yang turun langsung memberi dukungan di Palu, Rabu.
Ketua Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injili Indonesia (PGLII) Sulawesi Tengah ini katakan, melawan COVID-19 tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja, namun harus bersama-sama.
Karena, katanya, dampak virus corona tidak hanya bisa merenggut nyawa, namun bisa merusak sendi-sendi kehidupan, baik politik, sosial budaya, perekonomian, bangsa maupun negara bila tidak diantisipasi secara bersama-sama.
"Dan ini adalah tanggung jawab kita bersama bukan hanya pemerintah namun seluruh elemen masyarakat harus bersatu padu melawan dampak virus ini," tegasnya.
"Kami dari perwakilan gereja-geraja se-kota Palu, bersama lembaga kemanusiaan seperti Sahabat Kota, dan Lembaga Palu Bersatu Bangkit (PBB), lembaga kemanusian di Palu yang eksis sejak bencana alam terjadi di Sulteng 28 September 2018 lalu, turun langsung mendukung sesuai kemampuan kami," ujarnya.
Baca juga: PGLII Sulteng dan rekanan bantu korban banjir bandang Sigi
Baca juga: Yewin Chandra terpilih jadi Ketua PGLII Sulteng
Sementara Elisar Aryo Satmoko, pengurus harian Lembaga Palu Bersatu Bangkit mengatakan pihaknya juga akan menyediakan alat pelindung diri yang akan dibagi kepada tim medis dan dokter yang menangani virus COVID-19.
"Kami akan memberi APD semampu kami, karena kami terbatas dan masker sekitar seribu yang akan dibagikan kepada tim medis dan dokter yang menangani pasien COVID-19," katanya.
Selain memberi bantuan kepada para medis, pihaknya juga akan memperhatikan orang-orang yang mengalami dampak virus corona.
"Intinya kita lihat situasi dan kondisi yang memang harus kita bantu, pertama tim medis, kemudian orang-orang yang kerja harian lepas, seperti buruh, ojol, sopir angkot yang usahanya sudah sepi dampak virus ini," kata pengusaha rumah makan Palu Kuring ini.
"Kemudian kami juga akan menyiapkan paket sembako bila keadaan ini belum berlalu bagi keluarga-keluarga yang benar-benar berkekurangan yang perlu dibantu akan dibagi bila sudah waktunya untuk sekitar 200 KK," tandasnya.
Baik Yewin maupun Elisar Aryo Satmoko menghimbau masyarakat untuk tidak panik, karena kepanikan akan membuat harga barang-barang naik bila ada tindak membeli barang yang berlebihan yang dampaknya membuat semua jadi susah.
Baca juga: Ketua Umum PGLII himbau umat nasrani berpartisipasi aktif sukseskan pemilu
"Kemaren, bentuk dukungan kami adalah memberikan vitamin dan makanan yang menunjang peningkatan stamina pihak-pihak yang terjun di garda depan seperti tim medis dan TNI-Polri," kata Yewin Candra, salah satu perwakilan gereja yang turun langsung memberi dukungan di Palu, Rabu.
Ketua Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injili Indonesia (PGLII) Sulawesi Tengah ini katakan, melawan COVID-19 tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja, namun harus bersama-sama.
Karena, katanya, dampak virus corona tidak hanya bisa merenggut nyawa, namun bisa merusak sendi-sendi kehidupan, baik politik, sosial budaya, perekonomian, bangsa maupun negara bila tidak diantisipasi secara bersama-sama.
"Dan ini adalah tanggung jawab kita bersama bukan hanya pemerintah namun seluruh elemen masyarakat harus bersatu padu melawan dampak virus ini," tegasnya.
"Kami dari perwakilan gereja-geraja se-kota Palu, bersama lembaga kemanusiaan seperti Sahabat Kota, dan Lembaga Palu Bersatu Bangkit (PBB), lembaga kemanusian di Palu yang eksis sejak bencana alam terjadi di Sulteng 28 September 2018 lalu, turun langsung mendukung sesuai kemampuan kami," ujarnya.
Baca juga: PGLII Sulteng dan rekanan bantu korban banjir bandang Sigi
Baca juga: Yewin Chandra terpilih jadi Ketua PGLII Sulteng
Sementara Elisar Aryo Satmoko, pengurus harian Lembaga Palu Bersatu Bangkit mengatakan pihaknya juga akan menyediakan alat pelindung diri yang akan dibagi kepada tim medis dan dokter yang menangani virus COVID-19.
"Kami akan memberi APD semampu kami, karena kami terbatas dan masker sekitar seribu yang akan dibagikan kepada tim medis dan dokter yang menangani pasien COVID-19," katanya.
Selain memberi bantuan kepada para medis, pihaknya juga akan memperhatikan orang-orang yang mengalami dampak virus corona.
"Intinya kita lihat situasi dan kondisi yang memang harus kita bantu, pertama tim medis, kemudian orang-orang yang kerja harian lepas, seperti buruh, ojol, sopir angkot yang usahanya sudah sepi dampak virus ini," kata pengusaha rumah makan Palu Kuring ini.
"Kemudian kami juga akan menyiapkan paket sembako bila keadaan ini belum berlalu bagi keluarga-keluarga yang benar-benar berkekurangan yang perlu dibantu akan dibagi bila sudah waktunya untuk sekitar 200 KK," tandasnya.
Baik Yewin maupun Elisar Aryo Satmoko menghimbau masyarakat untuk tidak panik, karena kepanikan akan membuat harga barang-barang naik bila ada tindak membeli barang yang berlebihan yang dampaknya membuat semua jadi susah.
Baca juga: Ketua Umum PGLII himbau umat nasrani berpartisipasi aktif sukseskan pemilu