Palu, (antarasulteng.com) - Pemerintah Kabupaten Morowali Utara menjamin pelayanan kesehatan gratis bagi seluruh warga miskin yang tidak sanggup mengikuti program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan secara mandiri.
"Kami mengalokasikan dana Rp2 miliar pada 2014 untuk menanggung biaya pelayanan kesehatan bagi warga miskin yang tidak mampu membayar premi BPJS," kata penjabat Bupati Morowali Utara Haris Rengga melalui telepon dari Kolonodale, Ibu Kota Kabupaten Morowali Utara, Rabu.
Haris Rengga yang memimpin kabupaten baru hasil pemekaran Kabupaten Morowali yang baru berdiri lima bulan lalu itu mengemukakan hal tersebut terkait keluhan banyak warga miskin di Morowali Utara yang kini tidak lagi bisa menikmati layanan jaminan sosial daerah (Jamsosda) karena kabupaten induk Morowali tidak mau membiayainya lagi.
"Kami tidak bisa lagi menggunakan kartu Jamsosda dan diminta untuk ikut BPJS secara mandiri dengan membayar sendiri preminya dengan memilih kelas layanan yang tersedia yakni Rp25.500/jiwa untuk kelas III, Rp42.500/jiwa (kelas II) dan Rp59.500/jiwa (Kelas I).
Haris Rengga mengatakan sejak Morowali Utara berpisah dari Morowali, kabupaten induk telah melepas program Jamsosda untuk warga Morowali Utara. Jamsosda yang dibiayi dengan APBD Kabupaten Morowali selama ini diberikan kepada penduduk miskin yang tidak terjangkau Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat) yang dibiayai pemerintah pusat.
"Untuk mengganti program Jamsosda itu, kami sekarang mencanangkan program `Morowali Utara Sehat` untuk warga miskin yang tidak mampu membayar premi BPJS. Jadi tidak boleh ada warga miskin yang terlantar pelayanan kesehatannya," ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Morowali Utara Fatawati Halid mengatakan program `Morowali Utara Sehat` tersebut masih dalam tahap pendataan ulang pserta, namun semua warga miskin sudah bisa memanfaatkan program ini dengan menggunakan surat keterangan tidak mampu dari kepala desa masing-masing.
Pelayanan kesehatan tahap pertama dilakukan di seluruh Puskesmas dan bila perlu mendapat rujukan, Pemkab Morowali Utara sudah menjalin kerja sama dengan sejumlah rumah sakit di luar daerah seperti Rumah Sakit Umum Luwuk (Kabupaten Banggai), RSUD Poso (Kabupaten Poso), RSUP Undata (Palu), RSU Madani (Palu) dan RSU Wahidin (Makassar).
Khusus mengenai warga miskin yang selama ini dilayani lewat program Jamkesmas, kata Fatmawati, secara otomatis langsung menjadi peserta BPJS.
Ia berharap kepada seluruh warga pengguna Jamsosda Kabupaten Morowali selama ini dan sudah mampu membayar premi BPJS, bisa mengikuti progrm BPJS secara mandiri agar dana yang sangat terbatas tuntuk program `Morowali Utara Sehat` ini bisa efektif untuk melayani warga yang sangat miskin. (skd)
Morowali Utara Jamin Layanan Kesehatan Warga Miskin
Kami mengalokasikan dana Rp2 miliar pada 2014 untuk menanggung biaya pelayanan kesehatan bagi warga miskin yang tidak mampu membayar premi BPJS