Palu (ANTARA) - Universitas Tadulako (Untad) Palu, Sulawesi Tengah, akan memperkuat wawasan kebangsaan mahasiswa baru atau maba guna mencegah tumbuh dan berkembangnya gerakan intoleransi dan radikalisme.
"Iya, sekaligus juga ada penguatan nilai-nilai Pancasila yang dilakukan saat pengenalan kampus bagi mahasiswa baru," ucap Wakil Rektor Bidang Akademik Untad Dr Lukman Nadjamuddin, di Palu, Rabu.
Lukman Nadjamuddin mengemukakan upaya pencegahan tumbuh dan berkembangnya faham intoleransi dan radikalisme, salah satunya dilakukan saat mahasiswa baru mengikuti pengenalan kampus atau pengenalan kehidupan kampus mahasiswa baru (PKKMB).
Dalam PKKMB, sebut dia, terdapat materi-materi mengenai penguatan nilai-nilai Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, bela negara, pengenalan kehidupan berbangsa dan bernegara dalam bingkai NKRI, serta pencegahan dan penanggulangan intoleransi dan radikalisme.
Untuk itu, katanya, Untad melibatkan pihak-pihak terkait, termasuk dari pemerintah daerah, yang menyampaikan langsung tentang materi-materi tersebut.
"Selain itu dalam PKKMB juga ada pengenalan akademik, administrasi dan kelembagaan," katanya.
Ia menegaskan bahwa Untad merupakan satu dari sekian banyak PTN di Indonesia yang berkomitmen melawan tumbuh dan berkembangnya gerakan radikalisme. Hal itu ditandai dengan Untad pernah menjadi tuan rumah penyelenggara perguruan tinggi melawan radikalisme di Tahun 2017.
"Komitmen ini terus kami perkuat, kami tindak lanjuti karena intoleransi dan gerakan radikalisme merupakan musuh bersama semua komponen bangsa," ujarnya.
Dia menguraikan pada Tahun 2020 ini Untad menargetkan mahasiswa baru sebanyak 8.420, yang merupakan akumulasi dari tiga tahapan atau jalur pendaftaran masuk perguruan tinggi negeri, yaitu seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN), seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN) dan seleksi mandiri.
"Semua mahasiswa baru dari tiga jalur pendaftaran tersebut wajib mengikuti pembinaan wawasan kebangsaan, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika dalam PKKBM," ucap dia.