Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, menerima logistik sebanyak 301.704 lembar surat suara untuk pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng, 9 Desember 2020.
"Kami sudah terima logistik surat suara tersebut pada Minggu (22/11) dalam kondisi tersegel dalam kardus, dan kami tempatkan di gudang KPU," kata Komisioner KPU Parigi Moutong Abdul Chair, di Parigi, Senin.
Dia menjelaskan surat tanda terima dari pihak pertama sebagai penyedia atau perusahaan pencetak logistik pilkada tahun 2020, Parigi Moutong mendapat 301.704 lebar surat suara sesuai kebutuhan daerah yang dikemas dalam 151 kardus.
Dia memaparkan sesuai jadwal dan tahapan proses sortir dan pelipatan surat suara akan berlangsung selama tujuh hari yang akan dimulai 25 November sampai 1 Desember 2020.
Dalam proses sortir, pelipatan hingga pengepakan logistik sebelum di distribusi ke Panitia Penyelenggara Kecamatan (PPK), kata dia, akan melibatkan staf di Sekretariat KPU setempat.
Dalam proses sortir, pelipatan hingga pengepakan logistik sebelum di distribusi ke Panitia Penyelenggara Kecamatan (PPK), kata dia, akan melibatkan staf di Sekretariat KPU setempat.
"Karena situasi pandemi COVID-19, maka kami belum melibatkan masyarakat ikut serta melipat surat suara. Tentunya kegiatan ini tetap memperhatikan protokol kesehatan," tutur mantan Ketua KPU Parigi Moutong ini.
Menurut dia, tidak tertutup kemungkinan jumlah surat suara yang diterima mengalami kerusakan atau cacat, seperti komponen warna pada gambar pasangan calon tidak sesuai, sehingga proses sortir dinilai penting untuk memilah surat suara yang bagus dan rusak.
Setelah proses sortir dan pelipatan serta pengepakan, distribusi logistik akan disesuaikan dengan jumlah pemilih yang sudah masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT).
Ia menyebutkan jumlah DPT Parigi Moutong pada pilkada Sulteng tahun 2020 sebanyak 294.069 jiwa terdiri dari 150.410 pemilih laki-laki dan 143.659 pemilih perempuan, yang tersebar di 23 kecamatan dan 283 desa/kelurahan.
Untu sebaran tempat pemungutan suara (TPS) sebanyak 902 TPS, termasuk 48 TPS di wilayah terpencil dan 37 TPS wilayah tersulit .
"Untuk logistik lainnya berupa kotak dan bilik suara masih menggunakan bahan yang sama seperti pada Pemilu 2019, dan jika nantinya kelebihan surat suara akan dimusnahkan," demikian Chair.
