Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat akan membangun selter atau hunian sementara bagi pekerja migran Indonesia dengan daya tampung 1.000 orang dengan lokasi di Tanjung Silopo, Kabupaten Polewali Mandar.
Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar di Mamuju, Jumat, mengatakan pembangunan gedung itu tindak lanjut dari kunjungan kepala BP2MI, yang menyampaikan bahwa Menteri Sosial akan memberikan bantuan, berupa pembangunan hunian sementara bagi pekerja migran Indonesia di Sulbar.
"Rencana pembangunan gedung hunian sementara ini perlu diapresiasi dengan baik dan berharap semua unsur terkait harus betul-betul memaksimalkan kinerja," kata dia.
Kepala Bappeda Sulbar Khaeruddin Anas menyampaikan Pemprov Sulbar telah melakukan komunikasi yang baik sehingga mendapatkan respons positif dari Kementerian Sosial melalui kesiapan bantuan pembangunan gedung tersebut.
Ia juga menegaskan bahwa pembangunan gedung itu tindak lanjut dari kunjungan Gubernur Sulbar ke Kantor Kementerian Sosial pada 16 November 2020.
Kunjungan tersebut terkait dengan pembahasan rencana pembangunan RPTC (Rumah Perlindungan Trauma Center) untuk hunian sementara para pekerja migran Indonesia di Pelabuhan Tanjung Silopo, sedangkan para imigran tersebut akan dipulihkan sebelum dipulangkan ke daerah asal masing-masing.
"Perlu diketahui bahwa hunian sementara ini tidak hanya bagi para pekerja migran asal Sulbar, melainkan seluruh warga Indonesia yang telah dipulangkan dari Malaysia akan ditampung di gedung selter tersebut. Maka dari itu, selter tersebut akan dibangun oleh Kementerian Sosial itu sendiri," kata dia.
Rencana pembangunan gedung tersebut, lanjutnya, telah mendapat persetujuan Menteri Sosial, bahkan biaya makan dan minum juga ditanggung oleh Kementerian Sosial.
"Pak Gubernur sudah menghadap Pak Menteri Sosial untuk bagaimana pembangunan selter ini bisa dibangun dan alhamdulillah langsung disetujui oleh Pak Menteri. Insyaallah di awal Januari 2021, Menteri Sosial akan datang ke Polewali Mandar," ujar Khaeruddin Anas.
Sulbar akan bangun selter bagi pekerja migran Indonesia
Rencana pembangunan gedung hunian sementara ini perlu diapresiasi dengan baik dan berharap semua unsur terkait harus betul-betul memaksimalkan kinerja