Universitas Tadulako (Untad) Palu bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah membuka sekolah peternakan rakyat dalam mendukung program 1.000 sapi jantan.
"Maksud sekolah peternakan rakyat yakni pelibatan masyarakat kelompok peternak melalui pelatihan pengembangan produksi peternakan khususnya ternak sapi," kata Rizal Y Tantu Akademisi Peternakan Untad Palu, di Parigi, Minggu.
Dia menjelaskan, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPKM) Untad yang membidangi sekolah peternakan rakyat bekerja sama dengan instansi teknis terkait, dalam rangka meningkatkan populasi sapi jantan di Parigi Moutong sekaligus membina peternak agar mampu menjadi peternak yang baik dan bisa membuat usaha menjanjikan dengan menghadirkan tenaga ahli di bidangnya sebagai pelatih.
Di upayakan, semua kabupaten/kota di Sulteng memiliki sekolah peternakan rakyat supaya mampu menyerap swasembada daging dalam rangka menciptakan ketahanan pangan yang memadai.
Apa lagi, katanya, Parigi Moutong bertekad menjadi daerah penopang kebutuhan pangan bagi ibu kota negara baru di Kalimantan Timur nanti, maka upaya ini sejalan dengan tujuan tersebut.
"Parigi Moutong memiliki potensi peternakan cukup bagus, lewat sekolah peternakan rakyat nanti, di harapkan para peternak mampu berinovasi menciptakan kwalitas sapi unggul," ujar Rizal.
Dikemukakannya, dalam waktu dekat, Untad melalui Fakultas Peternakan dan Perikanan akan memulai kerja sama tersebut dengan Dinas Peternakan setempat, dimana sekolah lapangan ini pada setiap daerah memiliki satu koordinator yang bertindak sebagai manager.
Dia menambahkan, saat ini Untad telah bekerja sama dengan Pemkab Sigi dan Donggala membuka sekolah peternakan rakyat dan proses pembinaan sedang berlangsung.
Program 1.000 sapi jantan wujud upaya mendukung program upaya khusus (upaya) sapi betina wajib bunting (Siwab) yang didorong pemerintah pusat.
"Ini salah satu metode meningkatkan populasi sapi potong agar ketersediaan daging di Sulteng selalu terpenuhi," demikian Rizal.
