Pemuka AS-Kanada dilarang masuk China, HK, Makau terkait isu Xinjiang

id isu Xinjiang, isu Uighur,sanksi China terhadap AS dan Kanada, sanksi China terhadap Inggris, sanksi China terhadap Uni E

Pemuka AS-Kanada dilarang masuk China, HK, Makau terkait isu Xinjiang

Miransa Kare, perempuan suku minoritas Muslim Uighur lulusan kamp vokasi Xinjiang tahun 2019, menunjukkan foto bersama suami dan anaknya di depan awak media lokal dan asing di Beijing, China, Rabu (10/2/2021). Perempuan yang kini menduduki posisi sebagai ketua penggerak kaum perempuan di Kota Kashgar itu mengaku sedang merencanakan kelahiran anak kedua seiring dengan kebijakan pemerintah China yang mengizinkan warganya memiliki anak lebih dari satu. ANTARA FOTO/M. Irfan Ilmie/21 (ANTARA/M. Irfan Ilmie)

Individu-individu tersebut dilarang memasuki China, Hong Kong, dan Makau. Warga China dan lembaga juga dilarang melakukan hubungan bisnis dengan individu-individu tersebut dan dilarang mengadakan pertukaran dengan organisasi tersebut

Beijing (ANTARA) - Beberapa pemuka dan anggota parlemen dari Amerika Serikat dan Kanada dilarang memasuki wilayah China, Hong Kong, dan Makau.

Larangan yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri China (MFA) pada Sabtu (27/3) malam itu sebagai tindakan balasan atas sanksi AS dan Kanada terhadap China terkait isu Xinjiang.

Dalam keterangan persnya, MFA menyebutkan beberapa individu yang dikenai sanksi tersebut, yakni Ketua Komisi Amerika Serikat untuk Kebebasan Beragama Internasional (USCIRF) Gayle Manchin, Wakil Ketua USCIRF Tony Perkins, dan anggota Parlemen Kanada Michael Chong.

Untuk organisasi yang dikenai sanksi China adalah Suh-Komite Hak Asasi Internasional pada Komisi Tetap Urusan Luar Negeri dan Pembangunan Internasional Dewan Perwakilan Kanada.

"Individu-individu tersebut dilarang memasuki China, Hong Kong, dan Makau. Warga China dan lembaga juga dilarang melakukan hubungan bisnis dengan individu-individu tersebut dan dilarang mengadakan pertukaran dengan organisasi tersebut," demikian MFA.

MFA menyatakan bahwa pemerintahannya dengan tegas menjaga kedaulatan, keamanan, dan pembangunan nasional.

China mendesak beberapa pihak terkait memahami situasi tersebut dan memperbaiki sikapnya.

"Mereka harus segera menghentikan manipulasi politik terkait isu Xinjiang, berhenti mencampuri urusan dalam negeri China dalam berbagai bentuk dan tidak mengulangi kesalahan lebih lanjut," demikian peringatan MFA.

AS dan Kanada mengutuk kebijakan China terbaru tersebut.

Sebelumnya China juga memberikan sanksi serupa terhadap individu dan entitas di Uni Eropa dan Inggris. (T.M038)