Dinas: Hasil UN SMA Di Palu Memprihatinkan

id unas, sma

Dinas: Hasil UN SMA Di Palu Memprihatinkan

Ilustrasi (antaranews)

Banyak siswa yang nilai UN-nya berada di bawah standar kelulusan yang ditetapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)

Palu, (antarasulteng.com) - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Palu Sadly Lesnusa mengatakan hasil Ujian Nasional (UN) SMA dan sederajat 2015 di kota ini cukup memperhatinkan dibanding tahun sebelumnya.

"Banyak siswa yang nilai UN-nya berada di bawah standar kelulusan yang ditetapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)," katanya di Palu, Jumat.

Bahkan, kata dia, ada nilai siswa yang hanya 1,0 jauh di bawah standar kelulusan 5,5.

Menurut dia, kelulusan UN kali ini jauh lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya sehingga perlu mendapat perhatian serius semua pihak terkait.

Rendahnya nilai UN akan sangat berpengaruh besar terhadap siswa dalam melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

Kemungkinan besar, kata Sadly, hal yang sama juga akan terjadi pada hasil UN SMP dan sederajat.

Memang, katanya, nilai UN sudah tidak berpengaruh besar terhadap kelulusan siswa karena penentuan kelulusan kini diserahkan ke masing-masing sekolah dengan mengacu pada penilaian hasil ujian sekolah (US).

Justru disaat UN tidak lagi menjadi penentu kelulusan, hasilnya bukannya lebih memuaskan tetapi justru anjlok.

Sadly juga mengatakan nilai UN tertinggi di Kota Palu dipastikan diraih seorang siswa SMA Al-Azhar dengan total nilai 93,8 untuk empat mata pelajaran yang diujikan antara lain Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris dan IPA.

Hasil UN SMA dan sederajat akan diumumkan Jumat petang. "Ya kita jadwalkan pengumuman hasil UN pada sore hari," katanya.

UN SMA dan sederajat yang berlangsung 13-15 April 2015 di Palu diikuti sebanyak 6.200 siswa negeri dan swasta. (skd)

Pewarta :
Editor : Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.