Lettu Laut Muhadi pendiri Saka Bahari Kwarcab Parigi Moutong

id Lettu Muhadi, nanggala-402, kapal selam, KRI Nanggala, TNI-AL, Parimo, Sulteng

Lettu Laut Muhadi  pendiri Saka Bahari Kwarcab Parigi Moutong

Arsip- Ariesto (kiri), salah satu pembina Saka Bahari Parigi Moutong bersama Lettu Laut (P) Muhadi (kanan), mantan Komandan Pos TNI-AL di Parigi yang juga pendiri Saka Bahari Parigi Moutong. ANTARA/HO/ tangkap layar/Saka Bahari Parigi Moutong

Palu (ANTARA) -
Lettu Laut (P) Muhadi, salah seorang kru kapal selam KRI Nanggala-402 yang gugur saat menjalani tugas di perairan Utara Bali, merupakan pendiri Saka Bahari Kwartir Cabang (Kwarcab) Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
 
"Saat beliau bertugas menjadi Komandan Pos TNI AL di Parigi banyak kenangan yang tidak bisa kami lupakan. Muhadi sosok yang baik saat menjalankan tugas di kabupaten ini," kata Ariesto, salah seorang pembina Saka Bahari Kabupaten Parigi Moutong yang dihubungi dari Palu, Senin.
 
Lettu Laut (P) Muhadi, merupakan salah satu dari 53 kru KRI Naggala-402 yang dinyatakan tenggelam saat menjalani latihan rutin di perairan Utara Bali beberapa waktu lalu.
 
Dia menceritakan, di masa tugas Lettu Laut (P) Muhadi pada 2015 lalu menggagas sekaligus mendirikan Saka Bahari di bawah naungan Kwarcab Parigi Moutong banyak kegiatan kepramukaan terlaksana sukses, termasuk membantu Pramuka ikut terlibat dalam kegiatan Pelayaran Nusantara ke-5 yang dilaksanakan TNI-AL di tahun itu yang dikemas dalam kegiatan Sail Tomini pertama.
 
"Lettu Muhadi juga sebagai instruktur dan pendiri Parigi Diving Club (PDC)," ucap Ariesto.
 
Ia menceritakan, Lettu Muhadi memiliki hobi menggambar karikatur dan kesehariannya dalam bersosialisasi di masyarakat khususnya di lingkungan Saka Bahari dikenal sebagai sosok humoris dan memiliki jiwa sosial tinggi.
 
Bahkan, di setiap kegiatan kepramukaan, katanya, Lettu Muhadi sigap merespons termasuk bantuan keamanan demi kelancaran kegiatan.
 
"Selain sebagai Danpolas TNI AL di Parigi sebagai tugas seorang prajurut, secara pribadi saya memiliki kedekatan emosional dengan beliau, sehingga kenangan-kenangan itu tidak bisa saya lupakan," kata Ariesto mengenang.
Ia mengaku, pihaknya sangat merasa kehilangan setelah mengetahui peristiwa tenggelamnya KRI Nanggala-402 yang salah satu personelnya adalah Lettu Laut (P) Muhadi.
 
"Ini merupakan kehendak Allah SWT, kami sebagai manusia biasa hanya bisa menerima dengan lapang dada dan mengirimkan doa dan mereka adalah prajurit terbaik dalam menjaga kedaulatan bangsa," kata dia menambahkan.
 
Wakil Ketua DPRD Parigi Moutong Faisan Badja mengatakan, sosok Lettu Laut (P) Muhadi pengenal dan humoris terlebih di tengah masyarakat saat menjalankan tugas di kabupaten itu.
 
"Sebagai pimpinan DPRD sekaligus atas nama masyarakat Parigi Moutong kami turut berbelasungkawa kepada 53 personel yang menjadi korban tenggelamnya KRI Nanggala-402," ucap Faisan.
 
Dalam daftar 53 kru KRI Nanggala-402 yang dinyatakan gugur, Lettu Laut (P)Muhadi berada di daftar nomor urut enam.