Petani Donggala Kembali Gagal Panen

id panen, padi, kemarau

Petani Donggala Kembali Gagal Panen

Ilustrasi (antaranews)

Ini sangat merugikan petani
Palu,  (antarasulteng.com) - Sejumlah petani di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, kembali mengalami gagal panen akibat kemarau bekerpanjangan yang hingga kini melanda seluruh daerah itu.

"Semua petani di Desa Lembah Mukti, Kabupaten Donggala, gagal panen," kata Putu Raka, salah seorang petani kepada Antara di Palu, Minggu.

Ia mengatakan sudah dua kali ini, petani mengalami gagal panen.

Pada musim tanam sebelumnya, tanaman padi sawah yang sudah mulai berbuah, akhirnya mati karena air irigasi mengering akibat kemarau panjang.

Begitu pula musim tanam kali ini, tidak ada satupun petani di desa itu yang bisa panen.

Hal senada disampaikan Nyoman Andriani yang mengatakan air sungai yang selama ini menjadi sumber utama yang mensuplai kebutuhan air persawahan di Desa Lembah Mukti sudah kering.

Akibatnya, semua tanaman padi mengering dan tidak berbuah.

"Ini sangat merugikan petani," kata petani yang asal Bali itu.

Di Desa Lembah Mukti, Budi Mukti dan Malonas selama ini dihuni sebagian besar petani yang berasal dari Bali dan sebagian lagi Jawa.

Sementara untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sebagian petani mencari nafkah di desa lain sebagai buruh bangunan dan buruh tani di kebun.

"Kalau tidak begitu, kami mau beri makan apa buat istri dan anak-anak kami," kata Nyoman Andriani.

Data Dinas Pertanian Provinsi Sulteng menyebutkan sekitar 8.000 hektare sawah tersebar di sejumlah kabupaten di Sulteng, termasuk Kabupaten Donggala berpotensi gagal panen.

Donggala sendiri selama ini merupakan salah satu lumbung beras di Provinsi Sulteng selain Kabupaten Parigi Moutong dan Banggai.