Palu (ANTARA) -
Balai Taman Nasional Kepulauan Togean (BTNKT) menyatakan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor pariwisata Kepulauan Togean Sulawesi Tengah hingga pertengahan 2021 masih minim.
"Realisasi PNBP khusus pariwisata di taman nasional Togean tujuh bulan terakhir atau sejak Januari-Juli baru mencapai Rp8,2 juta atau sekitar 1,95 persen dari target Rp420 juta lebih," kata Kepala BTNKT Bustang yang dihubungi dari Palu, Kamis.
Ia memperkirakan minimnya realisasi PNBP yang dipicu oleh kurangnya minat wisatawan untuk berkunjung ini akan berlanjut, sehingga penerimaan pada akhir tahun hanya mencapai kisaran Rp10 juta.
"Tidak bisa di pungkiri bila kasus COVID-19 semakin meningkat maka PNBP akan stagnan atau malah menurun," ujar Bustang.
Berdasarkan realisasi data kunjungan sementara, selama tujuh bulan terakhir, kawasan pariwisata ini baru didatangi oleh 239 wisatawan, yang terdiri dari wisatawan mancanegara 38 orang dan wisatawan nusantara 201 orang.
Hingga kini, pihaknya masih menghentikan kegiatan promosi wisata Kepulauan Togean, yang juga merupakan cagar biosfer berdasarkan keputusan UNESCO, mengingat situasi belum kondusif terhadap ancaman COVID-19.
"Sebagai bagian dari pemerintah pusat, kami tentu mendukung kegiatan PPKM yang masih berlangsung, untuk meminimalisir risiko penularan yang masif," ucap Bustang.
Namun, Pemkab Tojo Una-Una dan BTNKT tetap membuka kegiatan pariwisata di kabupaten tersebut dengan tetap memperketat protokol kesehatan (prokes) COVID-19.
"Prokes tentu kami perketat, mulai dari loket pembelian tiket hingga resort-resort yang berada di pulau, kami telah imbau agar menyediakan sarana pendukung," kata Bustang,
Sementara itu, ia menambahkan, pencapaian PNBP yang cukup signifikan pada sektor pariwisata di kawasan Taman Nasional Togean terakhir kali terjadi pada 2019 dengan realisasi mencapai ratusan juta.
"Di tahun 2020 masih ada sekitar puluhan di setor ke kas negara, karena saat itu pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) baru dimulai pada Bulan Maret. Setelah itu terus mengalami kemerosotan," kata Bustang.