Pemerintah desa dan warga di Morut kelola ADD bangun objek wisata

id wisata,sulawesi tengah,dana desa,morowali utara

Pemerintah desa dan warga di Morut  kelola ADD bangun objek wisata

Pengunjung berfoto di wisata Puncak Harmoni di Desa Korololaki dengan pemandangan Teluk Tomori, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah. ANTARA/HO/ (Rahman Odi)

Morowali Utara (ANTARA) - Pemerintah Desa Korololaki bersama masyarakat setempat di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, bersepakat menggunakan sebagian anggaran dana desa (ADD) untuk membangunan objek wisata Puncak Harmoni di daerah itu.

Kepala Desa Korololaki, Yongki Lapasila di wilayah itu, Kamis mengatakan anggaran dana desa dialokasikan sejak tahun 2019 untuk pembangunan wisata Puncak Harmoni dan kini telah menghabiskan anggaran Rp1 miliar lebih.

“Masyarakat memberi dukungan kepada pemerintah desa untuk membantun wisata Puncak Harmoni dengan menggunakan dana desa,” jelasnya.

Ia menjelaskan awal pembangunan objek wisata sejak tahun 2019 pemerintah desa mengeluarkan biaya sebesar Rp165 juta, kemudian dilanjutkan 2020 dengan anggaran sebesar Rp514 juta, dan tahun 2021, dana desa sebesar Rp550 juta.

“Total untuk tiga tahun berturut-turut kita gunakan dana desa sebesar Rp1 miliar lebih,” kata Yongki.

Puncak Harmoni merupakan satu-satunya objek wisata di Kabupaten Morowai Utara yang menggunakan dana desa dan difokuskan untuk pendapatan desa dan peningkatan perekonomian masyarakat. Tercatat sudah ada 20 KK yang diberdayakan di kawasan wisata tersebut.

“Di lokasi wisata ini juga menjadi tempat usaha masyarakat dengan menjual makanan, namun di masa pandemi COVID-19 ini jadi pendapatan mereka menurun karena pengunjung berkurang bahkan tidak ada,” terangnya.

Tahun ini, kata dia, pemerintah desa tengah mengembangkan objek wisata Puncak Harmoni dengan menambah pembangunan gedung restoran, kolam renang dan tempat khusus penjualan makanan tradisional khas Morowali Utara. 

“Sebelum masa pandemi COVID-19, pendapatan per hari bisa mencapai Rp300 ribu sampai Rp500 ribu untuk biaya tiket masuk saja,” tutur Yongki.

Selain bisa menikmati udara dari puncak Desa Korololaki, pengunjung juga bisa menikmati pemandangan Kota Kolonodale dan Teluk Tomori beserta pulau-pulau kecil di sekitarnya.

“Wisatawan yang datang berkunjung di sini bukan hanya lokal dari Sulawesi Tengah tetapi juga dari mancanegara seperti India dan Pakistan,” sebutnya.

Menurut Yongki, pemberian nama objek wisata Puncak Harmoni merupakan ciri khas Desa Korololaki yang berarti damai dan harmonis, meskipun berbeda suku dan agama.

"Persaudaraan dan kekeluargaan di Desa Korololki masih sangat kuat. Desa ini ada empat dusun dengan jumlah 350 kepala keluarga, yang hidup rukun dan persaudaraan yang kuat,” ucapnya.