Setelah PPKM level 2, Sulteng tarik pelancong melalui paket wisata

id wisata,wisatawan,pariwisata,sulawesitengah,Setelah PPKM level 2, Sulteng tarik pelancong,Sulteng tarik pelancong melalui

Setelah PPKM level 2,  Sulteng tarik pelancong melalui paket wisata

Pulau Papan menjadi salah satu wisata terbaik yang berada di Kepulauan Togean, Kabupaten Tojo Una-una, Sulawesi Tengah. ANTARA/HO/ (Istimewa)

Kota Palu (ANTARA) - Setelah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah resmi membuka sejumlah objek wisata dengan menghadirikan paket promo murah untuk mengundang wisatawan domestik maupun mancanegara.

Kepala Bidang Pengembangan dan Pemasaran Dinas Pariwisata Sulawesi Tengah, Nurhalis, Senin mengatakan, pemerintah provinsi Bali dan Jawa Tengah akan membantu untuk mempromosikan paket murah berwisata di Sulawesi Tengah.

“Paket promo ini merangsang orang agar datang dan kami coba menghubungkan paket wisata dengan teman-teman di Bali dan Jawa Tengah,” tutur Nurhalis di Palu.

Salah satu paket promo yang diberikan untuk wisatawan yakni potongan harga hotel dan transportasi dari harga normal yang diberlakukan sebelum masa pandemi COVID-19. Kata Nurhalis, potongan harga yang ditawarkan capai hingga 50 persen.

“Bali dan Jawa Tengah akan membantu menjualkan. Mungkin kita butuh dana untuk mereka menyaksikan paket wisata yang kita maksud itu,” sebut Nurhalis.

Selain kerja sama pemasaran dengan Bali dan Jawa Tengah, Dinas Pariwisata Sulawesi Tengah juga meminta pemerintah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara agar mengarahkan wisatawan ke Sulawesi Tengah.

“Yang baru kami lakukan Bali dan Jawa Tengah, kedepan khusus Toraja dan Manado agar mengarahkan pengunjung ke Sulteng,” jelasnya.

Selama masa pendemi COVID-19, tidak semua objek wisata di Sulawesi Tengah dibuka. Setelah PPKM level 2 ini, pemerintah Sulawesi Tengah masih menunggu keputusan pemerintah pusat untuk membuka wisatawan mancanegara masuk ke Indonesia.

“Pada dasarnya kita sudah siap, tinggal menunggu orang datang karena selama masa pandemi pengunjung berkurang, apalagi ada pelarangan objek wisata agak menyiksa memang kalau buka tutup,” ujarnya.

“Kalau sudah buka ya tinggal pengunjung lagi, karena promo juga sudah ada,” tambahnya.

Nurhalis menjelaskan, pengunjung harus tetap menerapkan protokol kesehatan selama berada di tempat wisata. Tidak hanya itu, pemilik usaha atau pengelola wisata juga tetap memberlakukan pembatasan jumlah pengunjung.

“Togean dan Taman Nasional lore Lindu juga sudah dibuka. Tinggal pembatasan pengunjung tetap harus diberlakukan,” demikian Nurhalis.