Parigi Moutong (ANTARA) - Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah lakukan uji balistik 20 senjata api yang diamankan pada unjuk rasa tolak tambang di Desa Siney, Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parigi Moutong.
“Masuk tahap uji balistik setelah kami melakukan olah TKP,” kata Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Pol Didik Supranoto, di Parigi Moutong, Selasa.
Hasil uji balistik akan dicocokkan dengan proyektil yang ditemukan di TKP, selanjutnya akan ditentukan pelaku yang terlibat dalam penembakan seorang warga Desa Tada dalam unjuk rasa tolak tambang di Parigi Moutong.
“Propam sudah memeriksa 17 anggota polisi, amankan 20 senpi, olah TKP dan uji balistik, itulah yang saat ini Polda Sulteng lakukan,” terangnya.
Didik mengatakan tim forensik telah mengambil 20 sampel dari 20 pucuk senjata api. Dari masing-masing senjata ini diambil sampel 3 proyektil.
Lanjut kata Didik, jumlah sampel proyektil, yakni 60 butir. Dari 60 ini akan dibawa ke laboratorium Sulawesi Selatan untuk dicocokkan dengan proyektil yang ditemukan di lapangan.
“Ini perkembangan terkait dengan meninggalnya salah satu warga yang melakukan pemblokiran jalan,” terang Didik.
Dari kasus tersebut sudah dikeluarkan LP penembakan dan telah ditingkatkan ke tingkat penyidikan karena perbuatan pidana yang sudah jelas.
“Tetapi tersangka masih dalam proses pencarian atau penyidikan dan menunggu hasil uji balistik dan apabila sudah keluar hasil akan disampaikan lebih lanjut,” sebutnya.
Kemudian barang bukti lain yang ditemukan yaitu sebuah proyektil, 3 selongsong yang terdiri dari 1 selongsong revolver, 1 selongsong 9mm dan 1 selongsong pelontar atau gas air mata. Semuanya akan dibawa ke laboratorium forensik Sulawesi Selatan.
“Yakin bahwasanya pihak kepolisian akan bertindak secara profesional dan transparan,” tegasnya.
Saat ini Tim Mabes Polri juga telah tiba di Kota Palu dan langsung menuju Kabupaten Parigi Moutong untuk membantu melakukan pengusutan kasus meninggalnya warga Desa Tada dalam unjuk rasa tolak tambang.
“Pihak kepolisian telah membentuk tim terdiri dari Propam, Irwasda, kriminal umum dan tim Labfor dari Makassar,” demikian Didik.
Berita Terkait
BPBD Sulteng bangun 41 unit huntara untuk korban banjir Desa Torue
Senin, 15 Agustus 2022 15:59 Wib
Polda Sulteng limpahkan berkas kasus penembak pendemo ke Kejari Parimo
Senin, 11 April 2022 12:48 Wib
Gubernur Sulteng: Kelola sumber daya tambang untuk pembangunan daerah
Rabu, 30 Maret 2022 22:39 Wib
Polda Sulteng tahan tersangka penembakan pada unjuk rasa Parimo
Rabu, 9 Maret 2022 19:16 Wib
Polda Sulteng siap gelar perkara kasus penembakan di Parimo
Jumat, 4 Maret 2022 7:50 Wib
Oknum polisi kasus penembakan diunjuk rasa Parimo diperiksa internal
Kamis, 3 Maret 2022 19:42 Wib
Polda Sulteng minta masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi
Selasa, 15 Februari 2022 17:53 Wib
Polda Sulteng sebut pembubaran unjuk rasa di Parimo sudah sesuai SOP
Senin, 14 Februari 2022 19:26 Wib