Empat desa tersebut antara lain Desa Galumpang di Kecamatan Dakopemean, Desa Tende, Desa Sabang dan Desa Aung di Kecamatan Galang, Kelurahan Tuweley dan Kelurahan Baru di Kecamatan Baolan.
"Di Desa Galumpang tercatat 10 rumah warga hanyut terbawa banjir, satu rumah tertimpa tiang listrik, jalan trans yang menghubungkan Kabupaten Tolitoli dan Kabupaten Buol di Desa Galumpang Putus. Sebagian warga mengungsi sebagian lagi tetapi bertahan di rumahnya,"kata Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Sulteng Andi Sembiring dihubungi di Palu, Rabu.
Kemudian lanjutnya, di Desa Sabang tercatat 70 rumah terendam, fasilitas pendidikan meliputi gedung pesantren, madrasah tsanawiyah dan madrasah aliyah di desa tersebut juga terendam banjir.
"Banjir yang terjadi di Desa Tende merenda rumah warga yang berada di dusun 1 dan dusun 2. Akibatnya satu rumah rusak, kurang lebih 50 warga terdampak, satu gedung sekolah dasar (SD) terendam banjir dan satu jembatan rusak,"ujarnya.
Adapun, kata Andi, banjir yang terjadi di Desa Aung menyebabkan satu jembatan putus. Sementara itu pihaknya bersama BPBD setempat dan aparat Desa Aung masih terus mendata rumah-rumah warga yang terdampak.
Di Kelurahan Tuweley, sedikitnya 30 kepala keluarga (KK) terdampak. Kemudian di Kelurahan Baru tercatat 785 kk terdampak banjir. Saat ini warga yang terdampak sangat membutuhkan bantuan selimut dan sembako.
"Saat ini tim masih terus melakukan pendataan korban jiwa dan infrastruktur yang terdampak banjir tersebut dan berkoordinasi dengan aparat desa setempat terkait penanganan bencana yang terjadi," tambahnya
Andi mengimbau masyarakat setempat agar tetap waspada dan selalu siap siaga mengantisipasi bencana serupa yang dapat terjadi sewaktu-waktu agar tidak ada korban jiwa.