Palu (ANTARA) - Banjir melanda rumah dan lahan persawahan warga Desa Korobono Kecamatan Pamona Tenggara di Kabupaten Poso Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) pada Kamis malam.
"Sebanyak 70 unit rumah dan lahan persawahan seluas 50 hektare terendam banjir. Banjir terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur mulai pukul 17.00 WITA," kata Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulteng Andi Sembiring dihubungi di Palu, Kamis.
Hujan dengan intensitas tinggi tersebut, lanjutnya, menyebabkan Sungai Korobono meluap karena tidak mampu menampung semua debit air hujan dan membanjiri Desa Korobono.
Hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa akibat peristiwa tersebut. Warga yang terdampak memilih tidak mengungsi dan bertahan di rumahnya hingga banjir surut.
"Kebutuhan mendesak saat ini adalah melakukan normalisasi Sungai Korobono agar saat hujan deras kembali mengguyur, air tidak meluap ke permukiman penduduk karena sungai mampu menampung semua debit air," ujarnya.
Andi mengatakan saat ini BPBD Provinsi Sulteng dan BPBD Kabupaten Poso masih melakukan pendataan terhadap infrastruktur maupun sarana dan prasarana yang terdampak banjir.
Ia mengimbau warga Desa Korobono tetap waspada dan selalu siap siaga mengantisipasi bencana serupa yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
"Kami terus berkoordinasi dengan BPBD Poso untuk mengantisipasi dampak yang lebih besar akibat banjir yang terjadi," tambahnya.