Palu (ANTARA) - Tenaga Ahli Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) M Ridha Saleh mengatakan percepatan pembangunan di suatu desa dapat terwujud jika desa itu telah memiliki akses internet dan menjadi desa digital atau smart village.
"Kalau ingin mempercepat pembangunan di pedesaan sekarang, tidak ada pilihan lain kecuali desa itu harus digital. Harus tersedia akses internet di desa," katanya di Palu, Kamis (19/5) malam.
Ia mengemukakan suatu desa disebut sebagai desa digital jika masyarakat dan aparat pemerintah di desa itu telah melakukan berbagai kegiatan dengan menggunakan internet dan perangkat digital yang terhubung dengan Internet.
Terutama memanfaatkan keberadaan internet dan perangkat digital yang terhubung dengan internet untuk meningkatkan taraf hidup dan meningkatkan pembangunan di desa sebab dengan cara itu masyarakat dapat berkomunkasi dengan orang-orang di luar tanpa harus keluar desa dengan untuk mempromosikan potensi-potensi sumber daya yang ada di desa untuk dijual.
"Caranya dengan menyediakan akses internet di desa itu agar warga di desa itu dapat berkomunkasi dengan orang-orang luar mempromosikan potensi desanya," ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pemberdayaan Mayarakat dan Desa (PMD) Provinsi Sulteng Mohamad Nadir menyebut saat ini ada 942 desa yang tersebar di seluruh daerah di Sulteng yang telah memiliki akses internet.
"Dari total 1.842 desa di Sulteng, 942 desa sudah memiliki akses internet. Sementara 850 desa belum memiliki akses internet," kata dia.