UIN Palu kuatkan wawasan kebangsaan kepada 265 mahasiswa baru

id Sagaf Pettalongi,UIN Palu,UIN Datokarama,Prof Abidin Djafar,Mahasiswa baru jalur span,Mahad Aljamiah,Wawasan kebangsaan

UIN Palu kuatkan wawasan kebangsaan kepada 265 mahasiswa baru

Rektor UIN Palu Sagaf Pettalongi menyampaikan sambutan sekaligus memaparkan materi pada pembinaan mahasiswa baru jalur pendaftaran SPAN, di Palu, Kamis (7/7/2022). (ANTARA/Muhammad Hajiji)

Palu (ANTARA) - Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Sulawesi Tengah, menguatkan wawasan kebangsaan 265 mahasiswa baru jalur penerimaan Seleksi Prestasi Akademik Nasional (SPAN) tahun 2022, sebagai upaya mencegah mereka terpapar paham radikalisme.

"Iya, penguatan pemahaman mahasiswa baru mengenai wawasan kebangsaan, yang salah satu tujuannya agar mahasiswa tidak mudah terpapar radikalisme," ucap Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga UIN Datokarama Abidin Djafar, dihubungi dari Palu, Kamis.

Ia menerangkan UIN Palu menerapkan empat jenjang pembinaan terhadap mahasiswa baru, sebelum mereka mengikuti perkuliahaan.

Jenjang pertama pembinaan terhadap mahasiswa baru di Mahad Aljamiah (pondok pesantren) UIN Datokarama. Pembinaan pada jenjang pertama meliputi penguatan wawasan kebangsaan yang di dalamnya mencakup Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

"Kemudian ada materi moderasi beragama, pembinaan akhlak, dan baca tulis Al Quran dan bahasa asing Arab dan Inggris. Saat ini yang sedang berlangsung ada pembinaan terhadap mahasiswa baru jalur SPAN gelombang pertama," ucapnya.

Jenjang kedua, mahasiswa baru yang telah mengikuti pembinaan pada jenjang pertama akan dibina lebih lanjut pada program matrikulasi, sedangkan jenjang ketiga yaitu saat Pengenalan Budaya Akademik Kampus (PBAK), berikutnya jenjang ke empat pada perkuliahan reguler.

"Empat jenjang pembinaan ini wajib diikuti oleh mahasiswa baru. Dan di sinilah penguatan wawasan kebangsaan dilakukan secara berkelanjutan di setiap jenjang pembinaan," ujarnya.

Rektor UIN Datokarama Palu Sagaf S. Pettalongi menginginkan mahasiswa memahami Islam, seperti diajarkan dan dicontohkan Rasulullah SAW, yaitu, Islam Rahmatan Lilalaamin atau Islam Wasathiyah, atau dalam bahasa Indonesia disebut Islam moderat.

Keinginan dia menjadikan mahasiswa sebagai kaum intelektual Muslim yang moderat, dengan konsep Islam Wasathiyah merujuk pada Quran Surah Albaqarah Ayat 143.

Meski tidak ada mahasiswa terpapar paham radikal dan ekstremisme, kegiatan akademik bermuara pada pembentukan wawasan moderasi Islam dan Islam Rahmatan Lilalaamin terus ditonjolkan.

"Mahasiswa baru tahun 2022 menjadi sasaran dari pembentukan intelektual Muslim moderat," ungkapnya.

Ia menyebut UIN Datokarama sebagai perguruan tinggi Islam negeri turut serta bertanggung jawab terhadap pembinaan umat, membendung paham radikalisme sehingga empat jenjang pembinaan/pengaderan dikedepankan.

"Setiap calon mahasiswa yang dinyatakan lulus dari setiap jalur pendaftaran dan telah membayar biaya uang kuliah tunggal, berhak dan wajib mengikuti seluruh kegiatan pembinaan itu," katanya.

Selain kewajiban, kata dia, mahasiswa baru yang telah membayar UKT semester pertama, berhak mengikuti kegiatan di Mahad Aljamiah, karena dari setiap biaya UKT ada dana Rp50 ribu/mahasiswa untuk kegiatan pembinaan dan peningkatan kreativitas mahasiswa.

"Saya berharap agar mahasiswa baru yang telah membayar UKT mengikuti dengan baik kegiatan pembinaan ini," sebut dia.

Mahasiswa baru UIN Palu jalur pendaftaran SPAN mengikuti pembinaan yang dilakukan oleh Mahad Aljamiah, di Palu, Kamis (7/7). (ANTARA/Muhammad Hajiji)