Palu (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (DP3A) Provinsi Sulawesi Tengah mengasah keterampilan perempuan untuk mampu berbicara di depan umum lewat pelatihan public speaking skill.
Kepala Bidang Kualitas Hidup Perempuan dan Kualitas Hidup Keluarga DP3A Sulteng Irmawati Sahi di Palu, Selasa mengemukakan perempuan Sulteng harus memiliki keterampilan berbicara di depan umum.
"Keterampilan berbicara di depan umum harus dimiliki di era globalisasi sekarang ini, karena perkembangan zaman memaksa setiap komponen untuk meningkatkan kualitas diri," kata Irma sapaan akrab Irmawati Sahi.
Kemampuan berbicara di depan umum, ujar dia, menjadi salah satu penunjang keberhasilan seseorang, terutama bagi mereka yang menggeluti pekerjaan yang bersinggungan dengan orang lain.
"Manusia sebagai makhluk hidup, harus melakukan komunikasi dengan cara menyatakan ekspresi lewat kemampuan presentasi dan berbicara," katanya.
Olehnya DP3A Sulteng, sebut dia, menggelar pelatihan public speaking skill yang menghadirkan 30 peserta dari organisasi perempuan di Sulteng.
Tujuan dari pelatihan ini, katanya, agar perempuan dapat memahami pentingnya keterampilan public speaking, serta meningkatkan keterampilan dan kemampuan perempuan komunikasi di ruang - ruang publik atau di depan umum.
Ia menyebut bahwa kemampuan public speaking harus dibarengi dengan penguasaan materi dan sikap yang baik.
"Kemampuan ini tentu tidak bisa lepas dari konten dan konteks, oleh karena itu DP3A melatih para perempuan dari organisasi perempuan termasuk mengenai penguasaan materi," sebutnya.
"Hal ini penting, sebab banyak orang yang pandai, memiliki kemampuan analisis yang baik dan dalam, namun kurang terlihat tampil dengan baik, jika tidak disertai dengan kemampuan menyampaikan pendapat," ungkapnya.
DP3A Sulteng menghadirkan akademisi Universitas Tadulako Muhd Nur Sangaji, psikolog Moh Basir, Iskandar Zulkarnain, Gunawan dan Mety sebagai narasumber kegiatan.