Dinsos Sulteng minta KPM patuhi prokes saat penerimaan BLT BBM

id Dinsossulteng, Siti Hasbiah, Pemprov Sulteng, bansos, BLT BBM, bpnt, kantor pos, kpm

Dinsos Sulteng  minta KPM patuhi prokes saat penerimaan BLT BBM

Keluarga penerima manfaat mulai menerima BLT BBM dan BPNT di Kantor Pos, Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah, Jumat (9/9/2022). ANTARA/Muhammad Izfaldi

Palu (ANTARA) -
Dinas Sosial Sulawesi Tengah meminta keluarga penerima manfaat mematuhi protokol kesehatan COVID-19 saat penerimaan bantuan langsung tunai dari pengalihan subsidi bahan bakar minyak atau BLT BBM di 13 kabupaten/kota di provinsi itu.

 
"Protokol kesehatan wajib dipatuhi seperti menggunakan masker, tidak berkerumun serta menjaga jarak guna menghindari penularan virus, sebab COVID-19 belum berakhir," kata Kepala Dinas Sosial Sulteng Siti Hasbiah di Palu, Rabu.
 
Ia menjelaskan penyaluran bansos pengalihan subsidi BBM menggunakan sejumlah pola. Ada menggunakan skema mendatangi rumah keluarga sasaran, kemudian penyaluran di kantor-kantor cabang PT Pos Indonesia masing-masing daerah.
 
Oleh karena itu, keluarga sasaran wajib membawa dokumen-dokumen yang di persyaratan, termasuk KTP-el sebagaimana data yang tertera dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).
 
"Kita tidak ingin dari kegiatan penyaluran ini menimbulkan klaster baru. Minimal warga yang datang mengambil bansos menggunakan masker," ujar Hasbiah.
 
Menurutnya, meski saat ini kasus COVID-19 di Sulteng landai namun perlu diantisipasi, apalagi proses penyaluran mengumpulkan orang banyak sehingga perlu di atur.
 
Ia juga meminta KPM tetap menjaga ketertiban serta tidak saling berebut supaya petugas Kantor Pos tidak terganggu dalam memberikan pelayanan.
 
"BLT BBM disalurkan bersama bantuan dalam Program Sembako senilai Rp200 ribu per keluarga manfaat per bulan," ucap Hasbiah.

Ia mengatakan berdasarkan petunjuk teknis BLT BBM diberikan dalam dua tahap dengan nilai yang disalurkan pada setiap tahap Rp300 ribu per keluarga sasaran untuk Bulan September dan Oktober. Total nilai diterima dari dua bansos tersebut Rp500 ribu per rumah tangga sasaran.
 
"Kami berharap hari ini presentasi penyaluran minimal 50 persen lebih dari total jumlah penerima di Sulteng 209.888 keluarga sasaran yang diupayakan proses penyaluran selesai paling lambat akhir September," demikian Hasbiah.