UIN Palu integrasikan pengembangan studi Islam dan interdisipliner

id UIN Palu,UIN Datokarama,Konferensi studi Islam,Prof Sagaf Pettalongi,ICIIS

UIN Palu  integrasikan pengembangan studi Islam dan interdisipliner

Rektor UIN Palu Sagaf Pettalongi saat menyampaikan sambutan sekaligus memaparkan materi pada Konferensi Internasional Tentang Studi Islam dan Interdisipliner, dilaksanakan oleh Pascasarjana UIN Palu, Selasa. (ANTARA/Muhammad Hajiji)

Palu (ANTARA) - Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Sulawesi Tengah mengintegrasikan pengembangan studi Islam dengan interdisipliner untuk meningkatkan pemahaman tentang pentingnya menerapkan pendekatan interdisipliner dalam berbagai studi Islam.

Rektor UIN Palu Prof Sagaf S Pettalongi, di Palu, Selasa, mengemukakan pendekatan interdisipliner merupakan kajian yang menggunakan sejumlah sudut pandang/perspektif, dengan dasar paradigma yang bekerja untuk memahami permasalahan yang terjadi di era ini.

"Pendekatan interdisipliner sangat penting untuk didorong, terutama jika pendekatan ini digunakan untuk memahami pesan-pesan Islam yang terkandung dalam Al-Quran dan al-Hadits," kata Sagaf dalam sambutannya sekaligus memaparkan materi pada Konferensi Internasional Tentang Studi Islam dan Interdisipliner, dilaksanakan oleh Pascasarjana UIN Palu, Selasa.

Upaya UIN Palu mengintegrasikan pengembangan studi Islam dengan pendekatan multidisipliner diawali dengan melaksanakan Konferensi Internasional Tentang Studi Islam dan Interdisipliner bertajuk International Conference on Islamic and Interdisciplinary Study (ICIIS) I Tahun 2022 diinisiasi oleh Pascasarjana UIN Palu, melibatkan intelektual muslim dari dalam dan luar negeri, yang dilaksanakan secara offline dan online.

Prof Sagaf yang merupakan Guru Besar Manajemen Pendidikan mengatakan integrasi studi Islam dengan interdisipliner menjadi satu pendekatan baru dalam mengkontekstualkan pesan-pesan Islam, agar pesan-pesan Islam dipahami secara utuh.

Ia menekankan bahwa Islam interdisipliner bukanlah suatu disiplin ilmu, tetapi lebih mengarah pada beberapa hubungan disiplin ilmu. Dalam pendekatan interdisipliner, perlu memadukan pendekatan diakronis sejarah dengan pendekatan sinkronis ilmu-ilmu sosial.

"Hal ini perlu dimanfaatkan secara optimal dan maksimal untuk menyeimbangkan ilmu umum dan agama. Dengan demikian, dalam kondisi era saat ini, tidak menimbulkan konflik antar pendapat dari berbagai ilmu," ujarnya.

Ia menambahkan hadirnya berbagai teknologi baru di berbagai sektor seperti industri, kesehatan, dan pendidikan memerlukan kajian Islam dengan pendekatan saintifik. Hal ini diperlukan agar perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat dilengkapi dengan nilai-nilai moral dan agama, akhlak sesuai Al-Quran.

Sementara itu Direktur Pascasarjana UIN Palu Prof Nurdin mengatakan ICIIS menjadi media bagi akademisi untuk mempublikasikan dan memaparkan karya ilmiah berbasis Islam maupun ilmu pengetahuan umum.

"ICIIS ini merupakan upaya untuk menggabungkan berbagai disiplin ilmu, jadi bukan hanya studi Islam tetapi juga ilmu umum," kata Prof Nurdin.

Ia mengatakan bahwa konferensi internasional tersebut sekaligus menjadi satu pendekatan pembinaan terhadap mahasiswa strata dua dan tiga untuk mengembangkan kapasitas keilmuan.

"Jadi ini menjadi media pembelajaran bagi mereka, serta menjadi salah satu persyaratan bagi mahasiswa S2 dan S3 untuk lulus, di samping juga menjadi satu media publikasi karya ilmiah dalam bentuk makalah di tingkat internasional," ujarnya.

Ia menambahkan, ICIIS I Tahun 2022 diikuti 80 peserta dari dalam dan luar negeri yang menampilkan dan memaparkan berbagai karya ilmiah tentang studi Islam dan interdisipliner.

Direktur Pascasarjana UIN Palu Prof Nurdin menyampaikan keterangan kepada wartawan di Palu, Selasa (18/10). (ANTARA/Muhammad Hajiji)

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: UIN Palu integrasikan pengembangan studi Islam dan interdisipliner