Bupati Sigi: Penurunan kemiskinan daerah jadi prioritas pembangunan

id pemkab sigi,bupati sigi,mohamad irwan,kemiskinan sigi,pemberdayaan masyarakat sigi,pengangguran sigi

Bupati Sigi:  Penurunan kemiskinan daerah jadi prioritas pembangunan

Bupati Sigi Mohamad Irwan (kiri) dan Wakil Bupati Sigi Samuel Yansen Pongi (kanan) menyampaikan keterangan kepada wartawan di Sigi Jumat (13/1/2023). (ANTARA/Muhammad Hajiji)

Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Bupati Sigi, Sulawesi Tengah, Mohamad Irwan mengemukakan penurunan kemiskinan daerah dan pengangguran menjadi prioritas pemerintahannya dalam penyelenggaraan pembangunan.

"Iya, tentu ini membutuhkan strategi - strategi dalam mengoptimalisasi implementasi program yang bersentuhan langsung dengan upaya penurunan kemiskinan daerah," ucap Mohamad Irwan, di Sigi, Jumat, di sela - sela pelantikan Nuim Hayat sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Sigi.

Menurut data Badan Pusat Statistik, persentase penduduk miskin di Kabupaten Sigi yang pada tahun 2020 sudah turun menjadi 12,45 persen naik lagi menjadi 13,05 persen pada 2021, dan turun lagi menjadi 12 persen pada 2022.

Mohamad Irwan mengatakan salah satu pendekatan yang dilakukan oleh Pemkab Sigi dalam percepatan pengentasan kemiskinan daerah, yaitu mengoptimalkan program pemberdayaan.

program pemberdayaan ini, ujar dia, diikutkan dengan pemberian bantuan hibah atau bantuan sosial untuk masyarakat kurang lebih senilai Rp1,5 juta per orang.

"Bantuan yang diberikan ini sebagai modal usaha, yang diberikan kepada masyarakat miskin namun memiliki usaha," ujarnya.

Melalui bantuan ini, kata dia, Pemkab Sigi mendorong masyarakat untuk membangun usaha, yang diikutkan dengan pembinaan, pengawasan secara berkelanjutan.

Di samping itu, kata dia, Pemkab Sigi juga akan memberikan dukungan kepada Industri Kecil Menengah (IKM) dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk ditingkatkan.

"Di samping program - program pemberdayaan sosial, pemberdayaan sektor perikanan, pertanian, peternakan, UMKM, tetap menjadi prioritas," ujarnya.

"Kita upayakan (angka) kemiskinan turun satu persen, kemudian tahun 2023 turun satu persen. Begitu seterusnya hingga tersisa 10 persen akhir tahun 2024," sebutnya.

Penurunan angka kemiskinan dan pengangguran, menurut dia, antara lain terjadi karena pertumbuhan ekonomi daerah juga meningkat dari 3,091 persen menjadi 5,05 persen pada 2021.