Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, menggunakan teknologi bioflok untuk budidaya perikanan air tawar, dalam rangka meningkatkan produksi dan menopang target pembangunan ketahanan pangan.
"Pengembangan sektor perikanan dilakukan dengan metode bioflok dan mina padi," ucap Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Sigi, Ijhar, di Sigi, Minggu.
Kabupaten Sigi, kata Ijhar, merupakan daerah di Sulteng yang tidak memiliki laut, namun memiliki potensi danau yang menghasilkan ikan tawar.
Oleh karena itu, ujar dia, untuk menopang cita - cita Kabupaten Sigi sebagai penyangga kebutuhan pangan Ibu Kota Negara (IKN) Kalimantan Timur, maka pengembangan budidaya perikanan air tawar dilakukan dengan teknologi bioflok dan metode mina padi.
Ia mengatakan Pemkab Sigi memiliki 200 lebih kelompok budidaya perikanan air tawar di 16 kecamatan dan balai benih ikan (BBI) yang tersebar di wilayah Kecamatan Dolo, Sigi Biromaru dan Dolo Selatan, Palolo, Lindu, Pipikoro.
Dengan adanya kelompok tersebut produksi ikan air tawar pada tahun 2021 berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Sigi berjumlah 729,39 ton ikan mas dan ikan nila.
"Melalui teknologi bioflok dan metode mina padi, maka produksi akan terus kami tingkatkan," ujar Ijhar.
Bioflok, ujar dia, terbukti efisien dibanding sistem konvensional, bahkan meningkatkan produktivitas lebih dari tiga kali lipat. Untuk kolam dengan rata-rata padat tebar 1.000 ekor/M3 dengan ukuran diameter tiga meter, maka dapat ditebar sekitar 3.000 ikan.
Dari jumlah tersebut, dapat menghasilkan konsumsi mencapai 300 kilo gram hingga 500 kilo gram per siklus panen (75-90 hari).
"Teknologi ini terus ditingkatkan agar digunakan di semua Balai Benih Ikan yang ada di Kabupaten Sigi," sebutnya.
Sementara untuk mina padi, kata dia, lahan - lahan pertanian milik petani/pembudidaya ikan air tawar yang ditanami padi, agar dapat diikutkan dengan membudidaya ikan air tawar.
"Jadi ini integrasi menanam padi sekaligus membudidayakan ikan di satu lahan yang sama," ungkapnya.
Bupati Sigi Mohamad Irwan mengatakan Pemerintah Kabupaten Sigi memberikan bantuan perikanan dan ketahanan pangan meliputi pengadaan bibit ikan dan menebarkan bibit ikan sejak 2016 sampai 2021 berjumlah 2.645.278 bibit ikan emas, nila, dan lele, dengan pendanaan sebesar Rp1,6 miliar.
"Untuk tahun 2022 program bantuan perikanan dan ketahanan pangan sebesar Rp863 juta lebih," ujarnya.
Anggaran itu, kata dia, diperuntukkan untuk pengadaan hidroponik, pengembangan kawasan organik pekarangan, pengadaan cadangan beras, pemberian bantuan bibit kelor, bibit itik, bibit ikan dan pakan, serta pengadaan bibit ikan.
Gubernur Sulteng Rusdy Mastura mengatakan bahwa Sigi menjadi satu andalan Sulteng dalam pembangunan ketahanan pangan berkelanjutan.
Cudy sapaan akrab Rusdy Mastrua mengemukakan Sigi ke depan akan dijadikan sebagai pusat produksi ikan mas untuk Sulteng.
"Sigi kita jadikan sebagai pusat industri pertanian Sulteng dan pusat budidaya dan pengembangan ikan air tawar khususnya ikan mas dan nila," ungkapnya.