Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, menyatakan peningkatan pertumbuhan ekonomi yang inklusif (kemakmuran bagi rakyat) menjadi agenda prioritas pembangunan yang diselenggarakan Pemkab setempat tahun 2023 dan 2024.
"Iya, prioritas pembangunan ini terakomodir dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)," kata Bupati Sigi, Mohamad Irwan, di Sigi, Ahad.
Pemkab Sigi telah melaksanakan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) RKPD Tahun 2023 yang mengangkat tema percepatan peningkatan pertumbuhan ekonomi yang inklusif berbasis agribisnis didukung sumber daya manusia berkualitas.
Mohamad Irwan menegaskan kegiatan pembangunan yang diselenggarakan oleh organisasi perangkat daerah (OPD) Kabupaten Sigi, harus berorientasi pada pertumbuhan ekonomi.
Kata dia, dalam upaya meningkatkan ekonomi daerah, Pemkab Sigi menjadi sektor pertanian dan semua sub sektor turunannya sebagai kekuatan utama. Hal ini disesuaikan dengan potensi utama Kabupaten Sigi yaitu pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan, UMKM dan potensi wisata.
Maka, ujar dia, kegiatan - kegiatan pembangunan yang diselenggarakan oleh OPD harus mendorong pengembangan sektor tersebut, dengan melibatkan semua komponen dan elemen masyarakat.
"Karena kita inginkan pengembangan potensi sumber daya alam berdampak pada peningkatan ekonomi yang inklusif, artinya semua elemen dan komponen masyarakat merasakan dampak tersebut," ungkapnya.
Di samping itu, kata dia, Pemkab Sigi tetap melanjutkan pembangunan pada sektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur, pengentasan kemiskinan, reformasi birokrasi, ketertiban, keamanan dan harmonisasi sosial serta pembangunan berbasis mitigasi bencana.
Pemkab Sigi menargetkan indikator makro sosial ekonomi yang ditentukan untuk tahun 2024 yaitu pertumbuhan ekonomi 5,25 persen sampai 6,25 persen, indeks pembangunan manusia atau IPM 70,18 persen sampai 70,80 persen.
Kemudian, kemiskinan menurun di angka 10,47 persen sampai 12 persen, persentase miskin ekstrim 0 persen, tingkat pengangguran terbuka 2,50 persen sampai 2,90 persen dan indeks gini 0,25 persen sampai 0,26 persen.