Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Bupati Sigi Mohamad Irwan berharap dai/penceramah yang tergabung dalam tim safari Ramadhan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sigi, agar menyosialisasikan kepada masyarakat khususnya jamaah masjid mengenai moderasi beragama.
"Moderasi beragama sangat penting disosialisasikan untuk meneguhkan kerukunan umat beragama," ucap Mohamad Irwan, di Sigi, Ahad.
Bupati Sigi Mohamad Irwan bersama Ketua MUI Kabupaten Sigi Ali Hasan Aljufri melepas Tim Safari Ramadhan MUI, berlangsung di Pondok Pesantren Madinatul Ilmi Dolo.
Irwan menyatakan bahwa tim safari Ramadhan khususnya dai merupakan tokoh agama di masyarakat, yang harus berperan dalam meningkatkan wawasan keislaman dan keagamaan umat, melalui pendekatan moderasi beragama.
Hal ini, ujar dia, untuk membangun pemahaman dan sikap umat beragama yang moderat di tengah-tengah kemajemukan sosial dan agama.
"Maka hal ini menjadi tugas dan tanggung jawab kita semua, termasuk dai, untuk membangun komitmen dan konsisten umat beragama yang teguh pendirian dalam berbangsa dan bernegara," ungkapnya.
Ketua MUI Kabupaten Sigi Habib Ali Hasan Aljufri menyatakan penceramah agar menyampaikan dakwah yang menyejukkan umat dalam kegiatan safari Ramadhan di daerah itu.
"MUI sebagai penyejuk umat, oleh karena itu dakwah-dakwah yang disampaikan oleh penceramah dari MUI harus menyejukkan umat," Habib Ali Hasan Aljufri.
Habib Ali menekankan penceramah harus mencerahkan dan menenangkan umat, bertujuan untuk meningkatkan keharmonisan antar-umat beragama.
"Dakwah itu tujuannya untuk mengajak kepada kebaikan, bukan untuk memprovokasi umat," kata Habib Ali.
Karena itu, sebut dia, kehadiran penceramah di masyarakat dalam momentum Ramadhan ini, harus memberikan nilai tambah bagi masyarakat yaitu adanya peningkatan pengetahuan tentang keislaman.
"Kita ini turunkan untuk memberikan pencerahan kepada umat, sehingga diharapkan pengetahuan umat tentang keislaman dapat meningkat," ucapnya.
Ia mengimbau agar penceramah mengedepankan sikap moderat, sehingga tidak memaksakan kehendaknya di masyarakat.
"Dakwah yang disampaikan jangan 'keras', juga tidak berlebihan. Artinya kita harus moderat," ujarnya.