Bintan (ANTARA) - Pengelola tempat wisata kelong apung di perairan Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), siap menyambut kedatangan wisatawan pada musim libur Lebaran 2023.
Seorang pengelola kelong apung Bintan Nemo bernama Karno, mengakan saat ini dirinya tengah sibuk berbenah mulai dari membersihkan kamar penginapan hingga merawat peralatan snorkeling,menyelam serta kayak untuk dinikmati pengunjung saat Lebaran nanti.
"Kami pastikan fasilitas yang ada di kelong apung Bintan Nemo betul-betul aman dan nyaman digunakan para pengunjung," kata Karno di Bintan, Sabtu.
Ia menyebut sepekan menjelang Lebaran, banyak calon pengunjung yang memesan liburan ke kelong apung Bintan Nemo.
Dia memprediksi pengunjung mulai ramai berlibur pada H+3 lebaran, yang didominasi wisatawan domestik, seperti Batam, Tanjungpinang atau warga Bintan sendiri yang sudah lama merantau ke luar daerah, lalu pulang mudik Idul Fitri ke kampung halaman.
"Karena suasana lebaran, wisatawan lokal lebih dominan. Kalau hari-hari biasa, wisatawan mancanegara cukup banyak datang untuk menikmati pesona alam bahari di Bintan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bintan Arif Sumarsono, mengatakan, saat ini lebih dari 30 orang nelayan di daerah tersebut memanfaatkan kelong apung sebagai objek wisata.
Kelong apung merupakan alat tangkap ikan yang dipergunakan nelayan tradisional secara turun-temurun yang dibangun di atas laut dari bibir pantai. Kelong apung memiliki keunikan tersendiri karena memiliki lantai berupa susunan papan dan kayu, yang dilengkapi dengan dapur dan kamar.
"Kelong apung dengan berbagai fasilitas untuk wisatawan ini sebenarnya sejak sebelum pandemi COVID-19 sudah ada, namun belum banyak. Kini bisnis itu mulai digeluti puluhan orang nelayan sebagai sumber pendapatan baru yang menjanjikan," katanya di Bintan.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bintan pada tahun ini akan menyelenggarakan festival pariwisata di atas kelong apung saat musim angin utara untuk menarik kunjungan wisatawan domestik dan wisman.
Ketika musim angin utara, kata dia, gelombang laut tinggi disertai angin kencang sehingga nelayan tidak melaut akibatnya ratusan kelong apung pun tidak berlayar sehingga nelayan tidak memperoleh penghasilan.
Sementara itu, pemberdayaan kelong apung di bibir pantai untuk kegiatan pariwisata dapat meningkatkan kunjungan wisatawan dan memberi dampak positif terhadap usaha mikro kecil menengah.
"Di atas kelong apung, pelaku UMKM dapat berjualan, dapat pula dijadikan sebagai pentas kesenian," ucap Arif.