Sandiaga: Destinasi tunggal ASEAN butuh interkonektivitas

id Sandiaga uno, penerbangan, asean, asean destinasi tunggal, asean tourism forum, asean business and investment summit, La

Sandiaga: Destinasi tunggal ASEAN butuh interkonektivitas

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno (kiri) bersama Sekretaris Jenderal ASEAN Japan Center Kunihiko Hirabayashi (kedua kiri), Premier of Western Australia Roger Cook (kedua kanan), dan Direktur Eksekutif ASEAN Foundation Piti Srisangnam (kanan) menjadi pembicara dalam diskusi panel kedua pada ASEAN Business & Investment Summit 2023 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (3/9/2023). ANTARA FOTO/Media Center KTT ASEAN 2023/Galih Pradipta

Jakarta (ANTARA) -

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan untuk mewujudkan visi ASEAN sebagai destinasi tunggal pariwisata (ASEAN as single destination) dibutuhkan interkonektivitas.
"Konsep ASEAN as single destination ini harus didukung oleh interconectivity dari segi penerbangan udara dan juga lebih banyak feri yang menghubungkan Kepulauan Riau dan juga Singapura dan Malaysia," kata Sandiaga Uno yang ditemui seusai mengisi panel diskusi di ASEAN Business and Investment Summit (ABIS) di Jakarta, Minggu.

Sebagai Ketua ASEAN 2023, Indonesia mendorong citra ASEAN sebagai sebuah destinasi tunggal/utama sesuai dengan semangat dalam G20 yakni sebagai agen transformasi yang berpusat pada pariwisata berbasis masyarakat.

Sandiaga menyebut visi ini telah dicetuskan dalam ASEAN Tourism Forum pada Januari 2023, serta telah diperkuat lewat keanggotaan Indonesia di Dewan Eksekutif UNWTO.

Ia juga terus mendorong penambahan jumlah penerbangan dan ketersediaan kursi untuk mendukung konektivitas menuju dari ASEAN ke sejumlah destinasi pariwisata utama Indonesia dan sebaliknya.

"Kita harapkan akan lebih banyak penerbangan, saya baru pulang dari Belitung, belum ada penerbangan langsung ke Belitung, itu harus ditingkatkan. Labuan Bajo harus juga kita hubungkan dengan Bangkok, Singapura, Kuala Lumpur, ini dalam 2-3 bulan ke depan akan kita tambah jumlah penerbangan dan jumlah kesediaan kursi," katanya.

Sandiaga mengakui permintaan penerbangan ke sejumlah destinasi Indonesia cukup tinggi, tetapi penerbangannya masih terbatas.

"Saya sedang bekerja dengan Menteri Perhubungan untuk menambah jumlah penerbangan dengan maskapai untuk meningkatkan ketersediaan kursi dan destinasi-destinasi yang sangat mahal seperti Labuan Bajo dan Sorong. Saya dari Belitung juga mahal, ini yang kita upayakan ditambah jumlah penerbangannya," katanya.

Sandiaga menyebut pembahasan dengan Menhub sudah mencapai tahap final dan diharapkan bisa ada kabar baik tambahan penerbangan sebelum akhir tahun.

"Kita harapkan sebelum akhir tahun akan ada beberapa penerbangan langsung, ini bisa kita hadirkan," katanya.