Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Pahala Mansury menyampaikan bahwa bantuan yang dikirimkan untuk rakyat Palestina di Gaza merupakan bentuk solidaritas masyarakat Indonesia.
“Bantuan ini tentunya merupakan bentuk dari rasa solidaritas masyarakat Indonesia atas apa yang terjadi bagi masyarakat Palestina yang berada di Gaza,” kata Mansury melalui pesan singkat yang diterima ANTARA di Jakarta, Senin.
Wamenlu juga mengatakan bahwa bantuan tersebut juga merupakan bentuk kepedulian dan harapan agar apa yang sedang terjadi di Gaza bisa dihentikan, mengingat korban dari Palestina berasal dari masyarakat sipil yang tidak terkait apa pun.
“Jadi kita berharap betul-betul message-nya bisa sampai…kita berharap untuk menghentikan kekerasan yang terjadi (di Gaza),” tambah Mansury.
Mansury menyampaikan bahwa Bulan Sabit Merah Mesir (Egyptian Red Crescent) menyampaikan apresiasi terhadap bantuan yang dikirimkan Indonesia untuk rakyat Palestina di Gaza.
Tidak hanya dari Bulan Sabit Merah Mesir saja, pemerintah Mesir dan pemerintah lokal setempat juga menyampaikan apresiasi mereka terhadap bantuan dari Indonesia, kata Mansury.
“Mereka juga menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya atas apa yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia,” ucap Mansury.
Mansury menyebutkan, bantuan dari negara-negara lain, seperti Yunani dan Kuwait, sudah tiba di Bandara Internasional El Arish, Mesir, dan diberikan kepada Bulan Sabit Merah Mesir.
“Egyptian Red Crescent sebagai pihak yang memang berwenang untuk bisa menerima bantuan di Bandara El Arish ini,” kata Mansury.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo pada Sabtu (4/11), memberangkatkan bantuan kemanusiaan dari pemerintah dan masyarakat Indonesia untuk Gaza, dan bantuan tersebut tiba di Bandara Internasional El Arish, Mesir pada Senin, pukul 08.00 waktu setempat.
Bantuan tersebut akan diberikan kepada korban di Gaza melalui Bulan Sabit Merah Mesir (Egyptian Red Crescent) bekerja sama dengan badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) dan Komite Internasional Palang Merah (ICRC) melalui perbatasan di Rafah.
Bantuan tahap pertama seberat 51,5 ton yang dikirim Pemerintah Indonesia tersebut berupa bahan makanan, alat medis, tenda, selimut dan barang logistik lainnya, dan diangkut oleh dua pesawat Hercules dengan nomor A-1327 dan A-1328 dan satu pesawat sewa Garuda Indonesia.