Bulog dan Dinas Pangan Sulteng kolaborasi program gerakan pangan murah

id Bulog, gerakan pangan murah, Dinas pangan, Pemprov Sulteng, bahan pokok, bahan pangan, pasar murah, Sulteng

Bulog dan Dinas Pangan Sulteng kolaborasi program gerakan pangan murah

Pimpinan wilayah Bulog Kanwil Sulawesi Tengah, Heriswan (kanan) dengan Kapala Dinas Pangan Sulteng, Iskandar Nongtji (kiri) menandatangani perjanjian kerja sama pelaksanaan gerakan pangan murah di tiga kabupaten di provinsi itu, Selasa (5/12/2023). ANTARA/Kristina Natalia

Palu (ANTARA) -

Perum Bulog dan Dinas Pangan Sulawesi Tengah berkolaborasi menyelenggarakan program pangan murah di sejumlah kabupaten di provinsi itu sebagai upaya intervensi pengendalian inflasi.
"Kolaborasi ini dituangkan ke dalam perjanjian kerja sama (PKS) dan ini bentuk komitmen kami. Selama ini Dinas Pangan Sulteng mengambil sejumlah komoditas pangan di Bulog dan kami siap melakukan distribusi,” kata Pimpinan Wilayah Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Sulteng Heriswan pada penandatanganan PKS gerakan pangan murah di Palu, Selasa.
Ia mengemukakan, pihaknya juga siap membangun kerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota dalam penyediaan logistik untuk kebutuhan konsumsi masyarakat melalui berbagai kegiatan.
Sebagai lembaga di tugaskan negara, peran Bulog sangat penting dalam mengintervensi pengendalian harga bahan pokok di daerah maupun secara nasional melalui program stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP).
“Kami siap menjangkau kepentingan masyarakat, karena stok di Bulog terpenuhi untuk persiapan Natal dan Tahun Baru 2024,” ujarnya.
Kepala Dinas Pangan Sulteng Iskandar Nongtji mengemukakan, gerakan pangan murah akan diselenggarakan di tiga kabupaten yakni Poso, Parigi Moutong dan Donggala pada tanggal 7 sampai 15 Desember 2023.
“Gerakan pangan murah merupakan upaya kami membantu masyarakat dalam menstabilisasi harga. Lonjakan sejumlah komoditas pangan, tidak terlepas dari dampak kemarau,” ucapnya.
Ia menjelaskan, dalam kegiatan itu ada 3.600 paket yang akan disalurkan di tiga kabupaten dengan harga subsidi sekitar Rp20 ribu per paket.
Paket subsidi tersebut didistribusikan kepada masyarakat prasejahtera yang memiliki kupon sesuai data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).
“Isi satu paket ada beras, susu, gula pasir dan minyak goreng dengan harga Rp150 ribu, namun hanya dibayar Rp20 ribu per paket. Kami berharap subsidi ini dapat membantu masyarakat kurang mampu,” kata dia.