Beijing (ANTARA) - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning menyebut perusahaan China sedang membangun proyek infrastruktur berupa jalur kereta yang menghubungkan pantai barat dan timur Semenanjung Malaysia melalui proyek East Coast Rail Link (ECRL).
"East Coast Rail Link (ECRL) adalah tonggak sejarah kerja sama Belt and Road antara China dan Malaysia. Ini merupakan salah satu proyek infrastruktur transportasi tunggal terbesar yang dibangun di luar negeri oleh perusahaan China," kata Mao Ning saat menyampaikan keterangan kepada media di Beijing, China pada Kamis (14/12).
ECRL adalah megaproyek jalur kereta di Malaysia, akan membantu mengintegrasikan wilayah pesisir barat dengan wilayah pesisir timur yang sedang dibangun oleh China Communications Construction Company (CCCC). Peluncuran proyek ECRL dilakukan di di Kuantan, Malaysia pada 11 Desember 2023.
"Proyek ini sekarang berjalan lancar, dan lebih dari setengahnya telah selesai. Ketika selesai sepenuhnya, jalur kereta ini akan menjadi jalur kereta pertama yang menghubungkan pantai timur dan barat Semenanjung Malaysia, dan meningkatkan konektivitas di sepanjang jalur kereta," ungkap Mao Ning.
Mao Ning menyebut bahwa 2023 menandai peringatan 10 tahun "Belt and Road Initiative" (BRI) sekaligus dan pembentukan kemitraan strategis komprehensif China-Malaysia.
"Pada Maret tahun ini, Presiden Xi Jinping dan Perdana Menteri Anwar Ibrahim mencapai kesepahaman bersama untuk membangun komunitas China -Malaysia dengan masa depan bersama, membuka babak baru dalam hubungan China-Malaysia," tambah Mao Ning.
Sejumlah kerja sama bilateral dalam mekanisme BRI termasuk Kawasan Industri Kuantan Malaysia-China dan Pelabuhan Kuantan, serta Port Klang, akan dihubungkan oleh ECRL.
"Tahun depan kami akan memperingati 50 tahun terjalinnya hubungan bilateral. Kami berharap kedua negara dapat lebih mempererat kerja sama praktis bilateral di berbagai bidang dan membawa lebih banyak manfaat bagi kedua masyarakat," kata Mao Ning.
ECRL akan beroperasi dari pusat transportasi terbesar Malaysia, yakni Pelabuhan Klang dan melintasi semenanjung ke negara bagian Kelantan di Malaysia timur laut dengan jalur sepanjang 665 kilometer.
Targetnya, jalur kereta itu dapat sepenuhnya berfungsi pada Januari 2027 dengan kecepatan kereta mencapai maksimum 160 km/jam sehingga dapat memotong waktu tempuh dari Kota Bharu ke ITT Gombak menjadi hanya 4 jam.
Setelah proyek ECRL rampung, jalur kereta tersebut diharapkan dapat sangat meningkatkan konektivitas guna membawa pertumbuhan yang lebih seimbang ke negara itu.
Berita Terkait
Malaysia Airlines batalkan penerbangan terdampak erupsi Gunung Ruang
Kamis, 18 April 2024 13:26 Wib
Malaysia kutuk serangan Israel terhadap pekerja kemanusiaan di Rafah
Minggu, 14 April 2024 11:36 Wib
Pengungkapan kasus narkoba jaringan Malaysia
Jumat, 5 April 2024 21:07 Wib
OIKN sebutkan pengusaha Malaysia berencana untuk lakukan investasi di IKN
Sabtu, 23 Maret 2024 10:01 Wib
Polisi Malaysia selidiki kasus kaus kaki dengan tulisan lafaz Allah
Selasa, 19 Maret 2024 9:06 Wib
Malaysia dukung OKI cari solusi konflik Palestina-Israel
Selasa, 5 Maret 2024 12:41 Wib
Malaysia mulai antisipasi dampak kesehatan serangan cuaca panas
Sabtu, 2 Maret 2024 10:45 Wib
Indeks perdagangan luar negeri Malaysia turun pada Januari 2024
Kamis, 29 Februari 2024 14:30 Wib