Warek UIN Datokarama: Pemilihan dema harus berlangsung aman
Palu (ANTARA) - Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UIN Datokarama Doktor Kiai Haji Faisal Attamimi menekankan kepada mahasiswa bahwa pemilihan presiden dan wakil presiden mahasiswa atau dewan mahasiswa (dema) harus berlangsung aman dan damai.
"Tidak boleh ada keributan sekecil apapun dalam bentuk apapun," kata Faisal Attamimi, di Palu, Kamis, di sela - sela memantau pelaksanaan pemilihan presiden dan wakil presiden mahasiswa UIN Datokarama tahun 2023.
Saat ini dewan mahasiswa sedang melaksanakan pesta demokrasi internal kampus yaitu pemilihan ketua dan wakil ketua Dema. Sesuai dengan AD/ART bahwa ketua dan wakil ketua Dema dipilih oleh seluruh mahasiswa aktif UIN Datokarama.
Dalam konteks pemilihan itu, kata Faisal, tidak dibenarkan ada praktek - praktek kekerasan dan intimidasi terhadap mahasiswa.
Ia juga menekankan kepada para calon ketua dan wakil ketua Dema agar mengedepankan gagasan dalam proses pemilihan tersebut, dalam meraih simpati mahasiswa.
"Sebagai kaum intelektual, sudah sepatutnya mahasiswa harus bersaing secara intelektual, bukan bersaing dengan fisik," ujarnya.
Faisal juga meminta kepada kandidat ketua dan wakil ketua Dema, agar tidak melibatkan pihak - pihak dari eksternal kampus dalam proses pemilihan.
Hal ini karena, kampus sebagai lembaga independen harus bersih dan tidak berafiliasi dengan pihak apapun dalam proses demokrasi.
"Apalagi ini di tahun politik, di mana tahapan pemilihan umum 2024 sedang berjalan. Maka, tidak boleh ada komponen civitas akademik yang berafiliasi dengan peserta pemilu," sebutnya.
"Tidak boleh ada keributan sekecil apapun dalam bentuk apapun," kata Faisal Attamimi, di Palu, Kamis, di sela - sela memantau pelaksanaan pemilihan presiden dan wakil presiden mahasiswa UIN Datokarama tahun 2023.
Saat ini dewan mahasiswa sedang melaksanakan pesta demokrasi internal kampus yaitu pemilihan ketua dan wakil ketua Dema. Sesuai dengan AD/ART bahwa ketua dan wakil ketua Dema dipilih oleh seluruh mahasiswa aktif UIN Datokarama.
Dalam konteks pemilihan itu, kata Faisal, tidak dibenarkan ada praktek - praktek kekerasan dan intimidasi terhadap mahasiswa.
Ia juga menekankan kepada para calon ketua dan wakil ketua Dema agar mengedepankan gagasan dalam proses pemilihan tersebut, dalam meraih simpati mahasiswa.
"Sebagai kaum intelektual, sudah sepatutnya mahasiswa harus bersaing secara intelektual, bukan bersaing dengan fisik," ujarnya.
Faisal juga meminta kepada kandidat ketua dan wakil ketua Dema, agar tidak melibatkan pihak - pihak dari eksternal kampus dalam proses pemilihan.
Hal ini karena, kampus sebagai lembaga independen harus bersih dan tidak berafiliasi dengan pihak apapun dalam proses demokrasi.
"Apalagi ini di tahun politik, di mana tahapan pemilihan umum 2024 sedang berjalan. Maka, tidak boleh ada komponen civitas akademik yang berafiliasi dengan peserta pemilu," sebutnya.