Palu (ANTARA) -
UIN Datokarama Palu: 300 mahasiswa penuhi syarat terima beasiswa KIP 2024
Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Sulawesi Tengah, menyatakan 300 orang mahasiswa baru angkatan 2024 memenuhi syarat sebagai penerima beasiswa program Kartu Indonesia Pintar (KIP) setelah melalui tahapan seleksi.
"Menentukan mahasiswa berhak atau tidak menerima bantuan tentu lewat seleksi. Seleksi kami lakukan sangat ketat hingga turun lapangan mengecek tempat tinggal mahasiswa yang mendaftar sebagai calon penerima KIP," kata Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UIN Datokarama Faisal Attamimi di Palu, Rabu.
Ia menjelaskan dari 426 mahasiswa ikut tes wawancara, hanya 300 maha siswa memenuhi syarat setelah tahapan seleksi terakhir, meninjau tempat tinggal dan kondisi ekonomi mahasiswa calon penerima beasiswa.
Karena beasiswa KIP khusus diperuntukkan bagi mahasiswa dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah, namun berprestasi secara akademik yang mana bantuan tersebut merupakan program nasional pemerintah di sektor pendidikan supaya masyarakat bisa mengenyam pendidikan strata 1 (S1).
"Kurang lebih 126 orang tereliminasi sebagai calon peserta penerima beasiswa tersebut," ujarnya.
Guna menguji loyalitas mahasiswa penerima beasiswa KIP, otoritas Kampus UIN Datokarama mewajibkan mereka hadir mengikuti peringatan Hari Santri Nasional diselenggarakan perguruan tinggi tersebut pada Selasa (22/10) di Palu.
"Keikutsertaan mereka dalam kegiatan ini menjadi penilaian tim pengelola KIP mengenai kedisiplinan dan ketaatan penerima KIP, komitmen para mahasiswa tersebut mereka tunjukkan dengan menghadiri kegiatan tersebut," tutur Faisal yang ketua tim pengelola program beasiswa KIP UIN Datokarama.
Dari program tersebut setiap mahasiswa yang memenuhi syarat untuk menjadi penerima manfaat program KIP, akan mendapat bantuan beasiswa senilai Rp6,6 juta per orang per semester selama delapan semester atau selama empat tahun dalam jenjang (S1).
"Setiap mahasiswa memenuhi syarat menerima bantuan pendidikan program KIP kuliah, maka nilai bantuan mereka terima secara keseluruhan Rp52 juta lebih selama delapan semester," kata dia.*