Palu (ANTARA) - Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama melibatkan pemuda dan pemudi nonmuslim dari Gereja Kristen Toraja, Hindu dan Budha pada panggung seni budaya lintas agama dalam rangka memperingati hari amal bakti (HAB) lingkup perguruan tinggi tersebut.
Ketua Panitia HAB UIN Datokarama Doktor Hamlan, di Palu, Sabtu, menyatakan pelibatan pemuda nonmuslim sebagai wujud komitmen perguruan tinggi Islam negeri tersebut dalam membangun hubungan emosional antaragama yang berdampak pada penguatan persatuan dan kesatuan dalam bingkai kebhinnekaan.
"Hal ini sebagai implementasi dari moderasi beragama," kata Hamlan.
Dia menerangkan moderasi beragama di dalamnya memuat empat indikator penting, salah satunya yaitu penerimaan terhadap budaya lokal.
UIN Datokarama, sebagai perguruan tinggi di bawah naungan Kemenag bertekad kuat untuk mengoptimalkan implementasi moderasi beragama tersebut.
Maka, salah satu upaya optimalisasi implementasi moderasi beragama yakni menggelar panggung seni budaya lintas agama, sebagai wujud komitmen penerimaan terhadap budaya lokal yang ada di Indonesia.
"Oleh karena itu, kegiatan ini menjadi media untuk mendorong masyarakat agar menerima budaya lokal yang ada di tengah kehidupan sosial keagamaan," ujar Hamlan.
Di panggung seni budaya lintas agama, pemuda dan pemudi dari Gereja Kristen Toraja menampilkan tarian khas Toraja. Empat orang penari yang menampilkan tarian tersebut berpakaian khas daerah Toraja.
Begitu juga dengan pemuda Hindu, mereka menampilkan tarian Garuda Wisnu Kencana di hadapan seluruh komponen civitas akademik UIN Datokarama di Palu.