Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Sulawesi Tengah mengimplementasikan kegiatan swakelola pelaksanaan riset ilmiah untuk mengakomodasi berbagai kepentingan pembangunan daerah.
"Telah dilakukan penandatanganan implementasi kerja sama dan kontrak swakelola pelaksanaan riset tahun ini. Dengan begitu maka kegiatan-kegiatan penelitian ilmiah sudah bisa dimulai," kata Kepala Bidang Riset, Inovasi dan Teknologi Daerah Brida Sulteng Hasim R di Palu, Jumat.
Ia menjelaskan, dalam kontrak tersebut terdapat sejumlah item pelaksanaan riset yang dapat segera dilakukan, di antaranya pemetaan dan profil megalitikum, jejak telapak tangan manusia purba di Goa Topogaro Kabupaten Morowali, dan riset Islam Kosmopolitan Imam Sya'ban.
Menindaklanjuti hasil nota kesepakatan sinergi antara Pemprov Sulteng dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), setiap riset-riset yang dilaksanakan oleh Brida harus melibatkan periset BRIN.
"Menindaklanjuti kerja sama kedua belah pihak, kami mengagendakan pekan depan melaksanakan lokakarya terkait sejumlah objek penelitian dengan mengundang instansi teknis terkait," ujarnya.
Pada implementasi kegiatan nanti, pihaknya juga melibatkan periset Brida menjadi enumerator sebagai bentuk pembinaan dengan harapan ke depan periset Brida dapat melaksanakan kegiatan riset secara mandiri.
"Kami mengapresiasi lanjutan kerja sama ini bersama BRIN untuk kepentingan pengembangan daerah," ucap Hasim.
Ia menambahkan hampir sebagian besar riset pada tahun 2023 telah dilaksanakan, baik dari segi kegiatan maupun dari sisi administrasi keuangan.
Hal tersebut dapat dibuktikan telah diterimanya hasil pelaksanaan riset berupa artikel yang nantinya akan dimuat dalam jurnal ilmiah yaitu jurnal bomba dan penerbitan diagendakan pada Juni 2024.