Basarnas: Pencarian warga Taiwan terkendala angin dan gelombang tinggi

id Taiwan,kapal,basarnas

Basarnas: Pencarian warga Taiwan terkendala angin dan gelombang tinggi

Tim Gabungan melakukan rapat sebelum melakukan pencarian warga Taiwan yang masih hilang setelah kapal KM Pari Kudus terbalik di perairan Pulau Rambut Kepulauan Seribu pada Senin (11/3). ANTARA/HO-Basarnas Jakarta

Jakarta (ANTARA) - Basarnas DKI Jakarta menyebut pencarian warga Taiwan yang hilang di perairan Pulau Rambut, Kepulauan Seribu, terkendala angin dan gelombang tinggi.


"Sejak pagi hingga siang ini angin yang cukup kuat dan gelombang mencapai 2,5 meter menjadi kendala bagi tim gabungan untuk melakukan pencarian," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) DKI Jakarta Desiana Kartika Bahari di Jakarta, Kamis.

Pada hari keempat pencarian ini, lanjutnya, tim dibagi menjadi empat kru. Tiga kru melakukan pencarian di laut dan satu kru melakukan penyisiran di pinggir pantai.

Ia mengatakan untuk kru pertama melakukan pencarian dengan luas 71,19 mil persegi, kru kedua mencari seluas 73,12 mil persegi, dan kru ketiga melakukan pencarian dengan luas 87,4 mil persegi.

Sementara kru terakhir melakukan penyisiran di darat sepanjang 10 kilometer.

"Tim terus bergerak melakukan pencarian dan penyelaman untuk mencari keberadaan korban ini," kata dia.

Sebelumnya Tim gabungan mengerahkan 13 unit kapal untuk mencari warga Taiwan, Shi Yi yang hilang saat kapal KM Pari Kudus terbalik di perairan Rambut Kepulauan Seribu pada Senin (11/3).

Korban menggunakan kaos abu-abu, celana hitam dan topi hitam dan berusia sekitar 40-45 tahun

Agung mengatakan, total penumpang kapal KM Pari Kudus yang terbalik di Pulau Rambut sebanyak 35 orang. "Ada satu orang yang tidak masuk manifest penumpang dan dia selamat," katanya.

Ia menjelaskan, 35 orang tersebut terdiri dari 32 penumpang ditambah tiga anak buah kapal yang menyeberang dari Asha Resort Pulau Payung, Kepulauan Seribu Selatan, menuju Pantai Mutiara, Jakarta Utara.

Sebelumnya, Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Jarot menyatakan ada 10 warga negara asing yang menjadi korban kapal KM Pari Kudus yang terbalik.

"Ada 10 warga negara asing dan 22 warga Indonesia yang menjadi penumpang kapal yang terbalik akibat ombak tinggi dan angin kencang," kata Jarot di Jakarta, Senin.

Ia menjelaskan 10 warga asing itu terdiri dari lima warga negara China, empat warga Taiwan dan satu Korea. "Satu korban yang masih hilang yakni warga asal Taiwan," kata dia.