Presiden sebut maritim kunci perkembangan ekonomi Indonesia
Palu (ANTARA) -
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan kawasan maritim menjadi kunci perkembangan ekonomi Indonesia karena menjadi jalur mobilitas barang maupun orang.
"Untuk menunjang kawasan maritim maka dibutuhkan pelabuhan sebagai tempat transit bagi moda transportasi laut, sekaligus menjadi lokasi bongkar muat logistik," kata Jokowi dalam kunjungan kerja di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Rabu.
Ia mengemukakan 2/3 luas Indonesia adalah laut maka wajar maritim menjadi kunci perkembangan ekonomi nasional.
Oleh sebab itu pemerintah pusat terus berupaya meningkatkan fasilitas pelabuhan sesuai dengan standard pelayanan, standard manajemen, standard teknologi dan dilengkapi dengan layanan logistik terintegrasi serta terkoneksi dengan moda transportasi lainnya supaya pelayanan lebih cepat dan efisien.
"Indonesia tidak boleh kalah dari negara-negara lain, Indonesia memiliki kawasan maritim yang bagus, sehingga perlu dimanfaatkan secara optimal," ujarnya.
Dalam kunjungan kerjanya, Presiden juga meresmikan dua pelabuhan di Sulteng yang telah selesai dilakukan rehabilitasi rekonstruksi (rehab-rekon) sebagai bagian dari upaya pemulihan setelah bencana gempa, tsunami dan likuefaksi yang melanda Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala pada 2018.
"Gempa dahsyat melanda Kota Palu dan sekitarnya memorak-porandakan infrastruktur dan fasilitas penting, salah fasilitas terdampak parah yakni Pelabuhan Pantoloan di Palu dan Pelabuhan Wani di Kabupaten Donggala," ucap Jokowi.
Ia juga senang bahwa Sulawesi Tengah cepat bangkit dari keterpurukan dampak bencana alam, kini pemerintah menata kembali infrastruktur daerah hingga kegiatan ekonomi pun semakin baik.
Presiden mengatakan rehab-rekon pelabuhan di kawasan Teluk Palu menghabiskan anggaran Rp233 miliar dengan tujuan untuk mengembalikan fungsi pelabuhan yang terdampak bencana, kemudian meningkatkan kapasitas pelayanan pelabuhan sebagai simpul aktivitas logistik.
"Kondisi global saat ini adalah persaingan atau kompetisi dalam memperkuat ekonomi negara, siapa cepat maka pemenangnya merebut 'kue ekonomi' dunia. Indonesia harus ikut ambil bagian dalam memenangkan kompetisi ini dengan menyiapkan infrastruktur penunjang yang kuat, SDM tangguh dan manajemen ekonomi yang kuat," kata Jokowi.