Tim Perpusnas-RI telusuri naskah kuno dan kearifan lokal Sulteng

id Tim Perpusnas RI ,Pemprov Sulteng ,Telusuri naskah kuno,Kearifan lokal Sulteng ,Sulawesi Tengah

Tim Perpusnas-RI telusuri naskah kuno dan kearifan lokal Sulteng

Jajaran Pemerintah Provinsi Sulteng menerima kunjungan Tim Perpusnas RI di Kantor Gubernur Sulteng, Palu, Selasa (11/6/2024). (ANTARA/HO-Humas Pemprov Sulteng)

Palu (ANTARA) - Tim Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI mengunjungi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) dalam rangka menelusuri keberadaan naskah kuno dan bahan perpustakaan yang berkaitan dengan kearifan lokal yang terbit di wilayah Sulawesi Tengah.
 
Ketua Tim Perpustakaan Nasional RI Erlina Inderasari dalam kunjungannya di Palu, Selasa, menyampaikan bahwa salah satu fungsi Perpusnas RI adalah melaksanakan fungsi “Deposit”.
 
"Fungsi ini untuk menghimpun, menyimpan dan melestarikan seluruh terbitan daerah dan nasional serta terbitan luar negeri yang berkaitan dengan Indonesia," katanya.
 
Hal ini, kata dia, termasuk menghimpun bahan perpustakaan yang berkaitan dengan khazanah budaya Sulawesi Tengah, serta mengidentifikasi keberadaan naskah kuno yang dimiliki masyarakat atau lembaga.
 
Karena itu, Erlina menyampaikan terima kasih kepada Pemprov Sulteng yang telah bersedia menerima kunjungan rombongan Perpusnas RI.
 
Tim Perpusnas RI direncanakan akan berkunjung selama empat hari, untuk mengunjungi beberapa wilayah di Provinsi Sulawesi Tengah, termasuk Kabupaten Banggai.
 
 
 
Sementara itu, Wakil Gubernur Sulteng Ma'mun Amir menyampaikan apresiasi terhadap kunjungan Tim Perpusnas RI dalam upaya melestarikan warisan budaya.
 
"Kami mewakili Pemerintah Daerah Provinsi Sulteng sangat mengapresiasi kunjungan ini dalam upaya melestarikan warisan budaya sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam," katanya.
 
Pada kesempatan itu, Wakil Gubernur menceritakan beberapa sejarah di Provinsi Sulteng, termasuk sejarah kerajaan yang ada di provinsi ini, salah satunya yakni Kerajaan Banggai.
 
Karena itu, Ma'mun berharap peninggalan sejarah yang ada di Sulawesi Tengah dapat dilestarikan dengan menelusuri kembali data manuskrip atau naskah kuno yang berasal dari wilayah ini.
 
"Sehingga dapat memperkaya khazanah budaya dan sejarah kerajaan-kerajaan yang ada di Indonesia, khususnya di wilayah Sulawesi," ujarnya.