Jakarta (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI Basuki Hadimuljono menjajaki potensi kerja sama infrastruktur hijau dan cerdas iklim dengan Bangladesh.
Basuki berharap dapat meningkatkan kerja sama antara Indonesia dan Bangladesh yang sudah terjalin selama 50 tahun.
“Kami rasa banyak kesamaan yang dilakukan di Indonesia dan Bangladesh, sehingga peluang kerja sama sangat memungkinkan untuk terwujud. Kami sangat mengapresiasi kolaborasi dan kerja sama untuk memperkuat hubungan bilateral kita,” ujarnya dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Dalam kunjungan kerjanya untuk menghadiri The 3rd Dushanbe Water Action Decade Conference di Republik Tajikistan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI Basuki Hadimuljono melakukan beberapa pertemuan bilateral.
Salah satunya dengan Menteri Lingkungan, Hutan dan Perubahan Iklim Bangladesh Saber Hossain Chowdhury.
Dalam pertemuan ini, Menteri Basuki juga menyampaikan rasa terima kasihnya atas partisipasi Bangladesh dalam World Water Forum ke-10 yang telah diselenggarakan di Bali, 18-25 Mei 2024.
Sementara itu, Menteri Chowdhury berharap dapat bekerja sama dengan Indonesia terutama pada pengelolaan sektor hutan, peringatan dini banjir, bencana alam dan material ramah lingkungan.
“Di samping itu kami juga berharap ada kerja sama KPBU dalam pengelolaan mangrove. Kami memiliki hutan Sundarbans yang merupakan situs warisan dunia UNESCO. Melalui kerja sama ini kami harap bisa meningkatkan penanaman mangrove,” kata Chowdhury.
Sebagai informasi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono didampingi Duta Besar RI untuk Republik Tajikistan dan Kazakhstan Fadjroel Rachman menghadiri Plenary Session pada 3rd High Level International Conference on the International Decade for Action “Water for Sustainable Development” 2018-2028. Sesi ini dilaksanakan di Dushanbe, Tajikistan.